Mohon tunggu...
Wafiqilma 123
Wafiqilma 123 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perayaan Grebeg Suro sebagai Simbol Syukur atas Nikmat Tuhan yang Maha Esa

24 Oktober 2021   23:11 Diperbarui: 24 Oktober 2021   23:49 5346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja ritual grebeg suro sudah mengalami perubahan-perubahan saat diadopsi di masyarakat luar Ponorogo. Terdapat banyak sekali perbedaan dan kesamaan. Adapun perbedaan yang ada saat perayaan grebeg suro yaitu terletak pada cara merayakannya seperti; ritual, adat istiadan dan tata cara perayaan semua itu tergantung pada kondisiaonal perdaerah. 

Persamaan perayaan grebeg suro di berbagai daerah yaitu sama-sama memperingati 1 Muharram dan sama-sama dirayakan dengan tujuan sebagai bentuk bersyukur kepada tuhan yang maha ESA. Perayaan grebeg suro banyak dirayakan di daerah pandhalungan seperti Jember, Lumajang dan Banyuwangi.

Dari beberapa informasi yang dinyatakan Narasumber, mayoritas Perayaan Grebeg suro di daerah Pandhalungan merupakan perayaan bagi umat beragama islam. Perayaan ini dilakukan untuk menyambut hari besar tahun Hijriah yang jatuh pada tanggal 1 Muharram/suro. 

Perayaan ini diperingati sesuai dengan adat daerah masing-masing dengan tujuan perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, disamping itu perayaan diharapkan agar Tuhan senantiasa memberi keselamatan dan keberkahan rezeki kepada hambanya. Hal ini juga dijelaskan oleh dr. Faida, MMR selaku Bupati Jember.

Tutur beliau  "Ritual petik laut Puger rutin dilakukan setiap tahun, sebagai salah satu ritual adat yang bersifat religius untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT".

Dalam menyambut datangnya 1 suro, sebagian besar warga pandhalungan mempersiapkan segala keperluan sebelum melalukan perayaan. Adapun perayaan di daerah pandhalungan seperti  di Banyuwangi, memandikan keris, membersihkan kafan yang terletak di nisan makam sesepuh, ider barong ( memainkan barong Banyuwangi keliling desa ), ider bumi, tumpengan, kebo keboan ( di desa alasmalang dan aliyan ), petik laut, dan tari Seblang. 

Perayaan Grebeg suro di Jember meliputi petik laut, madaf muharram carnival, festifal kesenian, memandikan keris, parade sukoreno. Sedangkan di daerah Lumajang, grebeg suro diperingati dengan cara melakukan ritual adat. Sejarah adanya grebeg ini diyakini sejak ratusan tahun yang lalu, sudah diperingati dan diawali oleh masyarakat jawa kuno untuk memperingati 1 muharram.

Perayaan grebeg suro mengandung beberapa nilai-nilai yang positif mulai dari nilai sosial, budaya maupun menambah pemasukan ekonomi. Grebeg suro mengandung nilai sosial karena dilakukan secara bersama dan kompok antar warga, hal ini cukup membuktikan adanya interaksi yang kuat sesama masyarakat. 

Seperti gotong royong, bersih desa, dan lain sebagainnya. Perayaan grebeg suro juga menjadi salah satu upaya dalam melestarikan budaya. 

Selain itu perayaan grebeg suro ini juga memiliki efek ganda pada segi ekonomi, hal ini di karenakan banyaknya orang yang berpartisipasi dalam perayaan akan menambah peluang pekerjaan bagai masyarakat. Contohnya: ketika ada pameran-pameran atau pusat keramain tidakbisa dipungkiri jika disana terdapat pedagang kaki lima.

Maka dari itu, banyak hal positif yang dapat kita ambil dari perayaan grebeg suro. Mulai dari segi sosial, budaya maupun ekonomi. Faktanya memang perayaan grebeg suro mampu menambah pemasukan perekonomian masyarakat. Selain itu, dengan adanya grebeg suro kita bisa merasakan budaya asli yang ada di negri ini. Tentu saja, hal ini bisa membangkitkan rasa nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air mejadi bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun