"Padahal aku cuma mau memejamkan mata saja," ucapku yang masih jengkel kepadanya. "Lagipula, kenapa kamu masih di sini? Di tempat sepi, sendirian, tidak ada manusia lain."
"Memangnya kamu bukan manusia?"
'Sial.'
"Ya, tentu manusia, dong! Maksudku, sebelum aku datang, 'kan kamu cuma sendirian."
"Aku sudah biasa seperti ini. Sendirian membuatku nyaman. Memangnya kamu tidak merasa seperti itu?"
"Hm. Akupun sebenarnya lebih suka menyendiri. Tapi kalau menyendirinya di sini sih, ya jelas saja aku nggak mau," jawabku. "Kamu sendiri dari Universitas Persada Nusantara, 'kan?"
"Iya. Hm, kenalin, aku Karin dari Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya," ucapnya seraya menjulurkan tangannya.
Aku segera menyambut uluran tangannya. "Aku Nathan," jawabku tanpa ingin menyebutkan asal fakultasku.
"Oh, ok. Kayaknya aku pernah ngeliat kamu, deh," ucapnya yang membuatku jadi penasaran.
"Hah? Di mana?"
"Nah itu aku lupa. Hm.. kalo nggak salah, waktu demo di kampus semester lalu. Kamu ikut 'kan, ya?"