Mohon tunggu...
Wafiq Azizah
Wafiq Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi mahasiswi

I am Wafiq Azizah, a student who shows deep interest in writing and articles. My ability to write is not only a hobby, but also a means of conveying thoughts and ideas that are useful to readers. I continue to strive to develop my writing skills, with the hope of making a significant contribution to the field of literacy and education.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Palestina: Tanah Air yang Tak Pernah Hening

24 Januari 2025   18:31 Diperbarui: 24 Januari 2025   18:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pertanyaan besar yang terus menggema adalah: mengapa konflik ini sulit sekali berakhir? Salah satu jawabannya terletak pada kepentingan politik yang bertumpuk di atas tanah suci ini. Israel, yang didukung oleh kekuatan besar dunia, merasa berhak atas wilayah tersebut atas dasar sejarah dan keamanan. Sementara itu, bangsa Palestina, yang tanahnya terus tergerus, mempertahankan hak mereka atas tanah air yang telah mereka huni selama berabad-abad.

Ditambah lagi, perbedaan ideologi, agama, dan kepentingan ekonomi dari berbagai pihak menjadikan konflik ini semakin rumit. Tanah Palestina seolah menjadi medan pertempuran antara keadilan dan ambisi, antara harapan dan keputusasaan.

Pelajaran dari Tanah yang Terkoyak

Meski sejarah Palestina dipenuhi luka, tanah ini mengajarkan kita banyak hal. Ia mengingatkan bahwa manusia, meskipun memiliki keyakinan yang berbeda, tetaplah makhluk yang terhubung oleh kemanusiaan. Perdamaian mungkin terasa seperti mimpi yang jauh, tetapi harapan akan selalu hidup selama masih ada suara-suara yang menyerukan keadilan.

Tanah Palestina bukan sekadar tempat di peta; ia adalah simbol perjuangan, harapan, dan pelajaran bagi dunia bahwa perdamaian bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita belajar 

untuk hidup berdampingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun