Kesimpulannya, lewat puisi "Elegi", Rivai Apin sebagai seorang penyair ingin menyampaikan pesan penuh semangat perjuangan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia yang masih hidup, tetapi demikian pula juga mencurahkan rasa duka dan berkabungnya kepada para pahlawan dan gerilyawan yang telah gugur karena membela tanah air. Ia menyampaikan pesan kepada yang telah gugur bahwa mereka yang masih hidup akan terus berjuang sebagaimana pahlawan dan gerilyawan yang telah mengorbankan diri mereka. Selain itu, Rivai juga ingin mengenang jasa para pahlawan dan gerilyawan yang telah berkorban, sebab tanpa mereka perjuangan kemerdekaan sulit untuk maju.
Referensi
1. Ferditia Karna Juwana, Yeti Mulyati, Yulianeta. "Novel Harga Sebuah Percaya Karya Tere
Liye: Kajian Struktural Dan Mimetik", dalam Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII, Sabtu,
23 November 2020, hlm, 2.
2. M. H. Abrams. Teori Pengantar Fiksi. (Yogyakarta: Hanindita Graha Wida, 1981), hlm. 36-37.
3. Ira Rahayu. "Analisis Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Dengan Pendekatan Mimetik"
dalam Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Vol (1), No. 1, 2014, hlm. 47.
4. Maman Suryaman, Wiyatmi & Aditya Pratama. Puisi Indonesia. (Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2013), hlm. 16.
5. Chairil Anwar, Asrul Sani & Rivai Apin. Tiga Menguak Takdir. (Jakarta: Balai Pustaka, 1950), hlm. 19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H