Mohon tunggu...
wafiq amelia putri
wafiq amelia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya fotografi

Selanjutnya

Tutup

Film

Tugas III Bahasa Indonesia

13 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 13 Oktober 2022   20:32 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Miracle In Cell No. 7

Dodo Rozak adalah seorang ayah yang sangat berjuang dengan keras untuk kebahagiaan anaknya yang bernama Kartika. Pak Dodo hanyalah seorang penjual balon dan memiliki kekurangan yaitu bisu  nah mereka berdua pak Dodo dan Kartika mempunyai makanan kesukaan yaitu, martabak telur dan Kartika selalu meminta dibacakan dongeng oleh ayahnya setiap ingin tidur, ayahnya selalu bercerita tentang pengalaman ayahnya saat dulu sebelum lahirnya Kartika. 

Pada suatu hari ada seorang anak pejabat yang ingin merayakan pesta ulang tahun dan orang tuanya memesan balon kepada pak Dodo karena memang pak Dodo berjualan balon, saat itu pak Dodo di depan rumah pejabat ini yaitu, pak Willy. 

Pada saat yang bersamaan anak pejabat ini yang bernama Melati sedang mencari anjingnya yang hilang, karena anak pejabat ini tidak ingin acaranya dimulai sebelum anjingnya ditemukan, ternyata anjingnya berlari keluar rumah dan tertabrak oleh mobil, saat anjingnya tertabrak pak Dodo mengangkat anjingnya untuk diberikan kepada orang yang ada di rumah pejabat tersebut, lalu orang di rumah pejabat itu keluar rumah dan langsung menuduh pak Dodo yang melakukannya, pada saat pak Dodo ingin menjelaskan kejadian tersebut tetapi tidak bisa karena pak Dodo memiliki kekurangan saat berbicara, orang di rumah pejabat itu langsung menuduh pak Dodo, kemudian anjing itu langsung dibawa ke rumah sakit hewan dan ternyata anjing itu tidak terselamatkan dan langsung dikuburkan. 

Malam harinya Kartika meminta untuk diceritakan bagaimana pertama kali ayahnya bertemu dengan sang ibu yang biasa dipanggil bu Uwi, dan pak Dodo menceritakannya, ternyata ibu Uwi meninggal pada saat setelah melahirkan Kartika. Lalu Kartika berpesan kepada ayahnya bahwa saat Kartika berulang tahun ia ingin diberi hadiah, pak Dodo pun mengusulkan untuk membelikan Kartika martabak telur saat ulang tahun sebagai kado dari pak Dodo, dan Kartika pun merasa senang. 

Keesokan harinya pak Dodo sedang berjualan di depan rumah pejabat tersebut, pada saat itu keluarga pejabat ini sehabis pergi dari suatu tempat menggunakan mobil kemudian anak pejabat ini langsung turun dari mobil dan pergi ke kuburan si anjingnya, pak Dodo pun mengikuti anak kecil ini dan pak Dodo berkeinginan baik untuk menghibur anak kecil ini dengan memberikan balon berbentuk anjing, tetapi saat ingin mendekat anak kecil ini langsung berlari dan kakinya tersangkut tali tambang lalu kepalanya terpentok meja dan terjatuh ke dalam kolam renang, saat itu juga pak Dodo langsung menghampirinya untuk menolong anak kecil ini dengan memberi nafas buatan dan membuka bajunya dengan niat baik agar anak kecil ini tidak masuk angin. 

Pada saat pak Dodo ingin melakukan hal itu keluarga pejabat tadi menghampiri dan menuduh pak Dodo membunuh dan memperkosa anak tersebut. Saat pak Dodo ingin menjelaskan kejadian aslinya keluarga pejabat itu salah sangka dan menganggap pak Dodo ini memukul orang yang ada disitu, dan akhirnya pak Dodo langsung dibawa ke kantor polisi. Keesokan harinya, di rumah pejabat itu pak Dodo diminta untuk memperagakan kejadian yang terjadi, dan pak Dodo dipaksa memperagakan kejadian yang tidak pak Dodo lakukan, dan pak Dodo pun masuk penjara.

Pak Dodo masuk sel No. 7, saat di penjara pun pak Dodo diperlakukan tidak baik oleh teman-temannya, karena mereka berfikir pak Dodo benar-benar melakukan pembunuhan dan pemerkosaan. 

Pada suatu saat pak Dodo menolong salah satu narapidana yang ada di sel tersebut dari tusukan senjata yang dilakukan musuh sesama narapidana, akhirnya pak Dodo ditawari untuk mengucapkan satu permintaan. Pak Dodo ingin bertemu anaknya karna anaknya sebentar lagi berulang tahun, dan permintaan pak Dodo dikabulkan. 

Keesokan harinya sekolah Kartika, mengadakan penampilan di sel tersebut dan saat penampilan itu berjalan Kartika di culik teman-teman pak Dodo lalu, Kartika dimasukkan ke dalam kotak roti, dan bertemu ayahnya di dalam sel. Saat Kartika datang pak Dodo sempat tidak mau melihat kotak yang dibawa dan teman-temannya berusaha agar pak Dodo melihat kotak tersebut lalu pak Dodo mendekat dan pak Dodo terkejut melihat ada Kartika di dalamnya dan mereka berdua langsung berpelukan. 

Kedekatan Dodo dan Kartika menebar kebahagiaan bagi para napidana di lapas. Mereka mulai ragu apakah Pak Dodo yang penuh kasih seperti itu bisa membunuh seorang gadis kecil. Sejak kejadian tersebut pak Dodo mulai diperlakukan baik oleh para narapidana. Narapidana mulai mengatur strategi bagaimana agar pak Dodo tidak divonis hukuman mati. 

Sebelum Sidang di mulai beberapa hari sebelumnya teman-teman satu selnya berusaha membantu pak Dodo untuk membuktikan pak Dodo tidak bersalah, mereka mencari bukti sebisa mungkin dan mencoba menjelaskan ke pak Dodo agar bisa berbicara sesuai fakta saat sidang. Tiba di hari sidang, sidang pun berlangsung dan pak Willy seorang pejabat itu menghampiri pak Dodo sebelum sidang di mulai dan pak willy mengancam pak Dodo agar saat sidang berlangsung pak Dodo tidak jujur kalau bukan dia yang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan kepada anaknya pak Willy, kalau pak Dodo berbicara sejujurnya maka nyawanya Kartika tidak akan selamat, karena pak Dodo sangat sayang kepada anaknya akhirnya pak Dodo menyerahkan diri dan berkata bahwa memang pak Dodo yang melakukan hal tersebut, dan disitu pak Dodo langsung divonis hukuman mati. Karena hal tersebut teman-teman pak Dodo sempat kecewa kepada pak Dodo. 

Tetapi sebelum hukuman mati tersebut narapidana disitu memiliki tekad kuat untuk menyelamatkan pak Dodo dari hukuman mati tersebut, narapidana pun mengatur rencana membuat balon udara dan kebetulan pak Dodo dan Kartika mempunyai keinginan terbang tinggi bersama, dan akhirnya narapidana satu lapas membuat balon udara agar pak Dodo dan Kartika bisa terbang jauh, namun usahanya gagal karena tali balon udara tersebut tersangkut di kawat tembok penjara dan akhirnya ketahuan oleh penjaga lapas dan karena ketahuan tersebut mau tidak mau hukuman mati pak Dodo harus dijalankan, sebelum hukuman mati teman-teman dan kepala lapas mendatangkan Kartika ke dalam sel. Jam eksekusi pun tiba Kartika mengantarkan pak Dodo ke tempat sebelum di eksekusi mereka berpisah dengan ayahnya. Akhirnya pun pak Dodo meninggal karena eksekusi mati tersebut.

Tahun demi tahun berlalu, Kartika sudah menjadi anak yang dewasa. Saat pak Dodo meninggal, Kartika diurus oleh ketua lapas dan disekolahkan. Orang tua Kartika sangat mempunyai harapan Kartika untuk menjadi seorang dokter, karena ibunya kartika adalah seorang perawat. Tetapi karena masalah ayahnya membuat dia tidak bisa menerima kenyataan, Kartika pun menjadi pengacara untuk membersihkan nama ayahnya, dengan senyum lepas akhirnya Kartika berhasil membersihkan nama ayahnya walaupun ayahnya sudah meninggal karena dihukum mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun