Ke depan, Satgas akan meluncurkan program-program sosialisasi di setiap fakultas untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kekerasan di kampus. Program ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak korban atau saksi untuk melaporkan kasus-kasus yang terjadi.
Satgas juga akan melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program pencegahan yang telah dilaksanakan. "Kami masih dalam tahap pembelajaran, tetapi prioritas utama kami adalah kenyamanan dan perlindungan korban," ujar Dr. Dessy.
Dukungan dan Harapan
Usahid berharap pembentukan Satgas ini dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain dalam melindungi hak-hak seluruh sivitas akademika. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, universitas berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H