Mohon tunggu...
Wafiatul khoiriyah
Wafiatul khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Macam-macam Penalaran Deduktif

8 Juni 2023   20:25 Diperbarui: 8 Juni 2023   20:32 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo teman-teman!

Pada kesempatan kali ini, aku mau berbagi sedikit ilmu terkait macam-macam penalaran deduktif.

Yuk simak penjelasan dibawah ini!

Penalaran adalah bentuk khusus dari berpikir dalam upaya pengambilan penyimpulan konklusi yang digambarkan premis. penalaran terbagi menjadi dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Adapun macam-macam penalaran deduktif sebagai berikut:

  • Silogisme

Silogisme adalah suatu bentuk penalaran dalam menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan kesimpulan.

contoh:

premis mayor: Semua siswa SMP kelas IX wajib mengikuti pelajaran seni budaya.

premis minor: Budi adalah siswa kelas IX SMP

kesimpulan: Budi wajib mengikuti jam pelajaran seni budaya 

Silogisme terbagi menjadi 3 macam yaitu:

A. Silogisme kategorial

premis mayor: semua siswa memiliki ijazah

premis minor: Ali tidak memiliki ijazah 

kesimpulan: Ali bukan siswa 

B. Silogisme Hipotesis

premis mayor: Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan

premis minor: makanan tidak ada

kesimpulan: jadi, manusia akan kelaparan

C. Silogisme Alternatif

premis mayor: Ibu berada di jakarta atau depok

premis minor: Ibu berada di jogjakarta

kesimpulan: jadi, ibu tidak berada di depok.

  • Entimen

Entimen adalah penalaran deduktif secara langsung dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah diketahui.

contoh:

Siswa teladan adalah siswa yang selalu mematuhi peraturan di sekolah.

Semua sarjana adalah orang cerdik Andi adalah seorang sarjana

Jadi, Andi adalah orang cerdik.

Itulah macam-macam penalaran deduktif. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Terimakasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun