Penghujung akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan munculnya virus berbahaya yang berasal dari kota Wuhan, China dan kemudian dikenal dengan nama Virus Corona atau Covid-19. Sejak awal kemunculannya sampai saat ini, virus corona telah banyak memakan korban. Hampir semua negara di belahan dunia terjangkit virus berbahaya ini, termasuk Indonesia. Di Indonesia, korban positif corona virus sudah mencapai angka kurang lebih 1000 jiwa.
Semakin meningkatnya kurva statistik warga indonesia yang terjangkit virus tersebut, membuat pemerintah mengambil langkah untuk menyikapi virus corona. Salah satunya, dengan Physical Distancing. Physical Distancing atau menjaga jarak fisik adalah suatu kegiatan menjaga jarak antar manusia satu dengan manusia lainnya baik dalam suatu perkumpulan maupun tidak.
Dalam mengahadapi Corona Virus (Covid-19) ini, para petinggi negara di dunia menyepakati untuk memberikan maklumat kepada seluruh warganya agar selalu menjaga jarak fisik antar warga satu dengan warga lainnya guna meminimalisir terjadinya penularan atau penyebaran Corona Virus (Covid-19).
Adapun arahan Physical Distancing yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya ialah dengan memberhentikan sementara waktu kegiatan belajar mengajar, membubarkan perkumpulan masa, acara-acara masal, meliburkan tempat kerja, bahkan melarang untuk tidak melakukan kegiatan keagamaan yang melibatkan orang banyak. Sehingga, menurut pandangan saya kebijakan pemerintah untuk menerapkan Physical Distancing merupakan langkah yang tepat dalam memerangi corona virus (covid-19).
Merujuk pada paragraf sebelumnya, upaya pemerintah untuk menyikapi virus corona merupakan langkah umum yang juga dilakukan oleh pemerintah di sejumlah negara. Lalu, bagaimana dengan cara islam menyikapi virus tersebut? Islam memiliki pedoman hidup yaitu Al-Qur'an, yang mana di dalamnya terdapat cara untuk menyikapi wabah pandemi ini.  Salah satunya yaitu Surah Al-Baqarah Ayat  153-157.
Pada ayat 153 berbunyi "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Ayat 153 dalam surat Al-Baqarah tersebut menjelaskan bahwa sebagai orang mukmin dalam menghadapi kesulitan ataupun cobaan harus bersandar dengan dua hal, yaitu: kesabaran dan sholat.
Arti dari Ayat tersebut sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini, yaitu musibah wabah pandemi di dunia. Oleh karena itu, ketika menghadapi musibah atau cobaan ini, kita di anjurkan untuk bersabar dan sholat karena Allah telah menjanjikan bahwa ia akan menolong hamba-hamba-Nya yang taat melakukan shalat dan bersabar, dan akan selalu bersama mereka.
Hal tersebut, berkaitan dengan ayat selanjutnya yaitu ayat 155 dalam surat Al-Baqarah, Ujian sudah merupakan Sunnah ilahi yang sifatnya pasti, semua manusia pasti akan diberikan cobaan. Akan tetapi, cobaan yang diberikan antar manusia satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan kemampuan manusianya. Dan merupakan kabar gembira bagi orang yang sabar dalam menghadapi cobaan karena allah akan selalu bersama orang-orang yg sabar.
Berbicara soal orang yang sabar, bagaimana sih ciri-ciri orang yang sabar? Pada ayat selanjutnya, yaitu ayat 156, ayat tersebut menjelaskan tentang bagaimana ciri-ciri orang yang bersabar. Ciri-cirinya yaitu: pertama, orang yang ketika mendapatkan musibah tidak mudah putus asa tetapi selalu berharap, kedua, optimis dengan keputusan Allah, ketiga, selalu mengucapkan innalilahi wa ilaihi raji'un  yang berarti sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya.
Sejenak berfikir memaknai ciri-ciri orang yang bersabar, apakah ada ganjaran bagi orang-orang yang bersabar? tentunya ada, karena Allah telah menyiapkan ganjaran bagi ornag-orang yang bersabar. Â Ganjaran tersebut juga di jelaskan pada ayat selanjutnya yaitu ayat 157, bahwasannya ganjaran bagi orang yang sabar yaitu berkah dan rahmat Allah yang merupakan sumber penjagaan dan perlindungan mereka terhadap segala bentuk penyimpangan dan kesesatan. Dan memang mereka itulah orang-orang yang benar-benar memperoleh petunjuk.
Meskipun seluruh makhluk di alam ini tercakup dalam rahmat dan karunia ilahi, tetapi rahmat yang diberikan kepada orang-orang yang sabar ini adalah rahmat dan berkah khusus serta istimewa untuk orang-orang tertentu. seperti perkataan Imam Al-Ghazali "kokohkan diri kita, bahwa akan terjadi pada dir kita bermacam-macam bencana, lalu jika bersabar, maka kita adalah manusia pilihan, dan segala tekad kita adalah tekad-tekad para manusia pilihan".
Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa langkah efektif untuk menyikapi virus corona yaitu dengan cara Physical Distancing dan sabar. Keduanya merupakan suatu usaha yang tidak dapat terpisahkan. Seperti dalam syair lagu H. Rhoma Irama yang berjudul Perjuangan dan Doa "Berjuang, Berjuang sekuat tenaga. Tetapi jangan lupa perjuangan harus pula disertai doa" syair dalam lagu tersebut menjelaskan selain berjuang kita juga harus berdoa. Perjuangannya yaitu dengan cara Physical Distancing dan jangan lupa harus disertai dengan doa serta sabar.
Apabila hanya Physical Distancing saja tanpa disertai sabar dan doa, tentu tidak akan maksimal. Begitu juga sebaliknya jika hanya doa dan sabar saja, tanpa disertai dengan Physical Distancing, maka bisa dikatakan sama saja bohong.
Corona Virus semakin menyebar dimana-mana. Maka dari itu, mari kita jaga kesehatan baik fisik dan rohani. Kemudian, ikuti arahan pemerintah dan jangan kemana-mana tetap dirumah saja, karena hanya kedua hal tersebut yang dapat kita lakukan dan tentunya, Itu semua demi menyelamatkan diri kita sendiri dan orang lain yang berada disekitar kita.
"Stay Safe and Stay at Home. Smile More"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H