Mohon tunggu...
Abrar NabhanWafi
Abrar NabhanWafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Unika Atma Jaya Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Martabak Har Bubaran Sholat Subuh

7 Januari 2022   15:37 Diperbarui: 7 Januari 2022   15:56 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Setiap kali pulang ke kampung halaman pasti ada satu atau banyak hal yang selalu kita rindukan. Seperti keluarga, rumah, suasana, kegiatan, dan yang pasti makanan khas. Palembang adalah kampung halaman saya, dimana saya sudah diperkenalkan oleh ibu saya sedari kecil. Palembang merupakan tempat kelahiran ibu saya, walaupun saya lahir dan besar di Jakarta tetapi saya lebih menganggap bahwa Palembang adalah kampung halaman saya.

Yang paling saya rindukan dari pulang kampung selain keluarga adalah kulineran nya. Dimana Palembang memiliki beragam makanan khas yaitu pempek, mie celor, es kacang, pindang ikan, dan yang pasti martabak har. Di Palembang kita bisa menemukan banyak sekali sarapan-sarapan yang enak, selain harganya masih terbilang murah dan kualitasnya juga sangat juara.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu apa itu martabak har, dasarnya martabak ini sama seperti martabak telur pada umumnya, namun telur dalam martabak ini tidak di kocok melainkan hanya dibuat seperti telur ceplok, dan telur yang digunakan biasanya adalah telur bebek, lalu dilipat seperti martabak biasa pada umumnya, dan juga ditambahkan dengan kuah kari yang biasanya didalam kuah kari tersebut terdapat potongan kentang dan daging. Saat menyantap makanan ini paling enak dipadukan dengan minum kopi susu atau teh susu, membuat kombinasi sarapan menjadi lebih nikmat. Bahkan saking enaknya saya biasanya menyantap dua porsi martabak har.

Tetapi di tempat ini mereka tidak hanya menghidangkan martabak har, mereka juga menghidangkan nasi minyak kuah kari, nasi kebuli kambing, dan lain-lain. Tetap saja walaupun mereka menghidangkan makanan lain martabak har tetap menjadi incaran semua orang.

"Paling lemak makan martabak minumnyo kopi susu...lemak nian" ucap Omar om saya. Saya dan om saya yang biasanya selalu makan dua porsi, karena menurut saya satu porsi tidak cukup

Setiap pagi saya dan keluarga besar saya selalu sarapan di tempat itu. Martabak Har Hj. Abdul Rozak, yang selalu ramai selepas sholat shubuh. Tempat ini memang incaran keluarga besar saya dan juga masyarakat untuk sarapan karena, makanan ini tidak terlalu berat tetapi mengenyangkan. Selain lokasi yang sangat strategis dimana berada tepat didepan masjid yang membuat martabak har ini menjadi destinasi nomor satu untuk sarapan setelah melakukan sholat shubuh.

"Wai lemak nian kagek kito makan martabak sepas subuh" ujar Ibrahim kakek saya. Kakek saya ini yang selalu mengajak kami sekeluarga untuk menyantap sarapan di tempat tersebut.

Setiap saya pulang kampung selalu ada satu hari yang dimana kami keluarga besar melakukan sholat shubuh di masjid tersebut lalu langsung menyantap sarapan di tempat ini. Hal ini sudah menjadi rutinitas keluarga turun menurun sejak ibu saya kecil yang diturunkan ke saya dan mungkin nanti nya jika saya punya anak saya juga akan melakukan hal ini. Biasanya saya dan keluarga saya bisa mencapai 15 orang untuk pergi ke tempat itu. 

Tempat ini mempunyai cabang di Jakarta yang terdapat di daerah Jakarta Pusat, menurut saya tempat ini cukup enak namun tidak sama persis dengan yang di Palembang, saya dan keluarga biasanya ke tempat jika merindukan martabak har Palembang asli. Mungkin bagi masyarakat Jakarta yang belum mengetahui martabak har Palembang mungkin bisa mencoba di cabang Jakarta daerah Jakarta Pusat.

Menurut saya makanan ini patut dicoba karena makanan ini bisa dimakan diwaktu kapan saja sarapan bisa, makan siang bisa, bahkan makan malam pun bisa. Biasanya tempat makan ini juga hanya tidak menyediakan martabak har saja tetapi juga menyediakan nasi kebuli kari kambing atau bisa juga kari ayam, mie celor (makanan khas Palembang), roti cane, dan tentu mereka juga ada makanan penutup yaitu es kacang merah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun