Mohon tunggu...
Wafda Izzati
Wafda Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

enjoyy

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Tersembunyi dari Alternatif yang 'Lebih Aman'

10 Mei 2024   09:36 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dilemanya perokok modern, rokok atau vape? (sumber honestdocs.id)

Meskipun asap yang dihasilkan vape cenderung lebih banyak, tak jarang sebagian orang beranggapan bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok. Benarkah demikian?

dilemanya perokok modern, rokok atau vape? (sumber honestdocs.id)
dilemanya perokok modern, rokok atau vape? (sumber honestdocs.id)

"kalo dibilang vape lebih aman dari rokok biasa sih saya rasa engga ya, sama aja bahaya" ujar Ridwan. Sebagai seorang dosen, ia sangat sadar akan "bahaya tersembunyi" dari apa yang sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman.

Vape, misalnya, dianggap lebih aman dari rokok konvensional oleh banyak pengguna, tetapi telah terbukti memiliki risiko kesehatan tersendiri, termasuk kasus penyakit paru-paru yang terkait dengan bahan-bahan tertentu dalam cairan vape.

Jika dilihat secara general, kandungan pada rokok memang terlihat lebih berbahaya karena mengandung tar, karbon monoksida, hidrogen sianida, dan senyawa berbahaya lainnya selain nikotin.

Namun siapa sangka jika vape juga berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, pasalnya terdapat kandungan nikotin yang tinggi sehingga bersifat efek kecanduan yang apabila berhenti akan berpotensi mengalami depresi dan emosi tidak stabil.

Dilansir dari alodokter.com bahwa orang yang kecanduan vape dengan dalih untuk berhenti merokok berpeluang mengalami kesulitan untuk menghentikan ke duanya sehingga yang lebih parahnya lagi pecandu akhirnya menggunakan ke dua jenis rokok tersebut.

Pada tahun 2009 FDA melakukan penelitian terhadap kandungan liquid rokok elektronik dan menyatakan bahwa rokok elektronik mengandung Tobacco Spesific Nitrosamin (TSNA) yang bersifat toksik dan Diethylene Glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen.

Hal tersebut membuat FDA mengeluarkan peringatan kepada masyarakat tentang bahaya toksik dan karsinogen yang terkandung dalam rokok elektronik dan membuat WHO juga tidak merekomendasikan penggunaannya sebagai Nicotine Replacement Therapy (NRT).

Karena beberapa studi menemukan kandungan zat liquid yang dapat menjadi racun dan karsinogen sehingga tidak memenuhi unsur keamanan.

Dipandang sebagai alternatif yang 'lebih aman' daripada rokok konvensional. Namun, di balik citra yang lebih aman, ada bahaya tersembunyi yang mengancam masa depan generasi muda. Asapnya yang menyenangkan ada bahaya yang mengintai, menunggu waktu untuk meledak dengan kekuatan yang mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun