Mohon tunggu...
Wafa Nurbayinah
Wafa Nurbayinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Ailurophile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan di Jepang

13 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   07:27 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda juga menghasilkan pembelajaran, karakter yang berbeda di setiap negaranya.  Sistem pendidikan itu dihasilkan dari pemerintahan di setiap Negaranya. Di Indonesia sistem pendidikan menurut para ahli sedang menjalankan sistem pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya.

Seiring perkembangnya zaman dan banyaknya para manusia berpikir menjadikan sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini Indonesia memiliki sistem pendidikan yang kurang baik. Ini dikarenakan kompetensi guru dan sistem pendidikan masih rendah atau kurang baik di Indonesia. 

Indonesia harus banyak mempelajari sistem pendidikan yang diajarkan di jepang untuk meningkatkan sistem pendidikan di indonesia. Karena jepang adalah Negara dengan pendidikan yang baik juga sumber daya manusia yang mendukung dalam pendidikan. Jepang juga negara yang maju serta teknologi yang ada disana sangat bagus yang berfungsi sebagai bahan pendukung dalam pendidikannya.

Masyarakat Indonesia kurang menerapkan ilmu yang telah diajarkan di sekolah ke dalam kehidupannya sehari hari. Seperti contoh Semasa kecil atau di masa sekolah dasar kita diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, sikap sopan dan santun kepada sesama apalagi kepada orang yang lebih tua. Semasa sekolah dasar masih menerapkan sistem membuang sampah harus pada tempatnya. 

Tetapi mengapa setelah beranjak dewasa, masyarakat melupakan sistem buang sampah pada tempatnya? Yang berdampak negatif pada lingkungan sosial kita seperti banjir, selokan tersumbat, lingkungan kotor penuh dengan sampah dimana mana dan masi banyak lagi. 

Sedangkan di jepang lingkungan sangat bersih, karena masyarakat diajarkan tentang kedislipinan dan juga kesadaran untuk selalu mematuhi aturan negaranya. Makannya tidak heran di jepang lingkungannya bersih bahkan air di selokan pun ada ikan yang menjadi tempat tinggal ikan tersebut. Padahal disini air selokan sangat coklat karena kotor oleh ulah manusia itu sendiri.

Di jepang juga usia 0-3 tahun pertama tidak mendapatkan pembelajaran yang berat. Di usia ini diajarkan tentang tatakrama, sopan santun, empati, simpati, serta kejujuran. 

Di jepang juga anak sekolah dasar tidak diberikan ujian terlebih dahulu hingga kelas empat. Sedangkan di Indonesia anak sekolah dasar sudah dituntut untuk unggul dalam akademis saja baik itu tuntutan orangtua maupun guru. Padahal dengan adanya tuntutan anak akan fokus pada akademis tanpa adanya rasa kepedulian terhadap sekitar. 

Yang terpenting bisa memenuhi keinginan orang tua dan guru untuk pintar dalam akademis. Nilai akademis itu penting tapi nilai moral seseorang lebih penting. Jika anak tidak diajarkan nilai moral kemungkinan yang akan terjadi anak itu akan menjadi anak yang egois, tidak tahu tatakrama, dan tidak sopan. Memiliki ilmu yang tinggi hanya akan memenuhi kebutuhannya. Tetapi memiliki ilmu yang tinggi serta jiwa moral yang bagus akan membuat diri dan lingkungannya menjadi yang lebih baik. Karena dasarnya dari kesadaran kita terhadap diri dan orang lain serta lingkungan.

Indonesia hanya kurang dalam kesadaran diri juga lingkungan. Ketika masyarakat peduli dengan diri dan lingkungannya, dampak yang terjadi lingkungan bersih, selokan mengalir dan kita tidak akan terganggu lagi dengan lingkungan karena lingkungannya sudah bersih, indah juga elok ketika dilihat. Tak lupa juga dengan udara yang sehat dan bersih. 

Untuk itu di dalam pendidikan di Indonesia juga harus menerapkan dan selalu mengingatkan tentang kepedulian diri terhadap lingkungan seperti sistem pendidikan di jepang yang dimana dari masa kecil atau masa dini sudah diajarkan nilai moral. Sebagai masyarakat Indonesia dan calon pendidik kita harus bisa memberikan pendidikan yang lebih baik yang dicontohkan di Negara jepang kita juga harus bisa memberikan suatu pendidikan yang berbeda tetapi tetap memenuhi sistem pendidikan Indonesia. 

Yang dimana nantinya menghasilkan bangsa yang memiliki ilmu yang tinggi serta adab dan nilai moral yang lebih baik daripada sebelumnya. Jangan sampai kita sebagai calon pendidik gagal mengajarkan sistem pendidikan yang terlalu menuntut anaknya untuk bisa memenuhi nilai akademisnya saja melainkan harus didampingi nilai moral dan adab. Kita mengajarakannya mulai dari sejak dini minimal tau arti tatakrama sopan dan santun terhadap orang lain apalagi terhadap orang yang lebih tua. 

Tingkat kesadaran di Indonesia sangat kurang. Sekarang kebanyakan anak anak hanya mengikuti pembelajaran di sekolah, tetapi ketika pulang dari sekolah melupakan pembelajaran penting. Ada istilah yang selalu siswa katakan "pergi, kerjakan dan lupakan". Hal tersebut memang akan memotivasi diri kita karena tujuan akhirnya melupakan. Pembelajaran yang baik seharusnya bisa selalu ingat tentang apa yang di sampaikan pendidiknya. Maka dari situ peran pendidik juga penting utuk meningkatkan kinerja dalam mewujudkan sistem pendidikan yang baik. Sebagai calon pendidik juga harus bisa mengajarkan hal yang bisa siswa ingat sampai ia beranjak dewasa nanti dan bisa mengubah mindset siswa yang tadinya pergi, kerjakan dan lupakan menjadi "pergi, kerjakan dan ingatkan".

Sistem pendidikan bukan hanya di sekolah saja tetapi peran orangtua juga tak kalah penting. Bagaimana menjadi anak yang tumbuh dengan karakter yang baik, bisa bermanfaat di lingkungannya juga. Karakter yang baik juga akan membawa orang lain ke jalan yang lebih baik. Seperti anak yang tidak memiliki rasa peduli dengan orang lain. Lalu anak ini melihat orang lain yang peduli dengan sesamanya. Orang yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan mulai berpikir "oh ternyata aku harus melakukan itu kepada orang lain agar orang lain bisa terbantu oleh kita". Jadi bisa menjadikan contoh untuk orang yang tidak memiliki rasa peduli terhadap sesamanya.

Dengan adanya karakter yang dimiliki oleh siswanya sistem pendidikan juga akan berubah dan menjadi lebih baik. Karakter, orang tua dan pendidik adalah faktor terpenting dalam memenuhi sistem pendidikan yang dmana akan berubah menjadi yang lebih baik. Tanpa adanya pendidik siapa yang akan mengajarkan dan mendidik siswanya? 

Perlu diingatkan kembali calon pendidik yang baik dimana pendidik mampu memberikan segala materi yang bisa diingat dan diterapkan oleh siswanya ke dalam kehidupan dan sistem pendidikan yang baik dimana mampu mengasilkan anak bangsa yang unggul, berprestasi serta memiliki jiwa yang peduli, nilai moral yang baik dan adab yang baik. Indonesia bisa Indonesia pasti bisa menciptakan bangsa yang peduli dan memiliki kesadaran yang tinggi agar sistem pendidikan di indonesia ini bisa selangkah maju dengan Negara lain mari buktikan di masa depan. Maka dari itu rajin belajarlah karena Indonesia membutuhkanmu. Hidup pendidikan Indonesia. Hidup mahasiswa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun