Mohon tunggu...
KKM CAKRAWALA 130 UIN MALANG
KKM CAKRAWALA 130 UIN MALANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

"Sebatang lilin tak kehilangan cahayanya saat menyalakan lilin lain, begitulah ilmu dan pengabdian bekerja."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merajut Kedamaian Melalui Moderasi Beragama di Lingkungan TPQ

18 Januari 2025   11:58 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:58 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 31 Desember 2024, pukul 09.00 WIB

Di tengah keramaian akhir tahun 2024, kelompok KKM 130 UIN Malang mengadakan kegiatan yang penuh makna, yang bertempat di TPQ Hidayatul Mubtadiin, Kalirejo, Kalipare, Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak memahami pentingnya moderasi beragama, sekaligus menutup tahun dengan semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

Mengajak Anak-Anak Memahami Moderasi Beragama

          Moderasi beragama bukan hanya sekedar memahami agama masing-masing, tetapi juga bagaimana kita hidup berdampingan dengan penuh rasa hormat meskipun memiliki keyakinan yang berbeda. Di tengah masyarakat yang beragam, kemampuan untuk menghargai perbedaan agama sangatlah penting , terutama bagi generasi muda yang akan membawa masa depan. Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi sederhana tentang arti moderasi beragama oleh teman-teman KKM 130 UIN Malang, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama teman-teman TPQ Hidayatul Mubtadiin. Dengan cara yang sederhana, para mahasiswa KKM menjelaskan bagaimana berperilaku rukun dalam keberagaman, mengedepankan sikap saling menghormati antar sesama, tanpa melihat perbedaan agama.

Kegiatan Yang Menumbuhkan Toleransi

"Moderasi beragama itu penting karena kita hidup didunia yang penuh perbedaan". Salah satu pesan yang disampaikan oleh mahasiswa KKM 130 UIN Malang. "Kami ingin mengajarkan anak-anak bahwa meskipun agama kita berbeda, kita tetap bisa hidup rukun dan saling mendukng. Itulah yang seharusnya kita lakukan dalam hidup bermasyarakat". Lanjutnya.

Dengan menggunakan contoh-contoh kehidupan sehari-hari yang mudah dipahami, para mahasiswa KKM 130 UIN Malang berhasil membawa anak-anak untuk melihat kerukunan antar agama sebagai sesuatu yang bisa diwujdkan, mulai dari hal-hal kecil seperti tidak menghalangi, atau menganggu umat agama lain dalam merayakan hari besar agamanya.

Rukun Dalam Kebersamaan: Menakhiri Tahun Dengan Penuh Makna

          Kegiatan ini bukan hanya sebagai bagian dari program KKM, tetapi juga sebagai upaya menutup tahun 2024 dengan semangat kebersamaan. "Kami berharap bahwa kegiatan ini bisa meninggalkan kesan yang mendalam bagi anak-anak, dan mereka bisa terus mengaplikasikan prinsip hidup rukun dan saling mengormati antar sesama", pesan mahasiwa KKM lainnya.  

Harapan Untuk Masa Depan

          Setelah kegiatan selesai, banyak anak yang merasa lebih memahami pentingnya hidup berdampingan dengan penuh toleransi. "Sekarang saya lebih tahu, meskipun kita berbeda agama, kita tetap bisa berteman dan saling membantu", ujar salah satu siswi TPQ Hidayatul Mubtadiin, yang mengikuti kegiatan tersebut.

          Kegiatan ini menjadi bukti bahwa moderasi beragama dan kerukunan bisa dimulai sejak usia dini. Harapannya, dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya toleransi sejak kecil, generasi muda bisa tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan menghormati perbedaan.

          Dengan berakhirnya kegiatan ini, para mahasiswa KKM 130 UIN Malang merasa bangga dapat berkontribuasi pada pembentukan karakter anak-anak yang akan menjadi agen perubahan di masa depan. Sebagai penutupan, mereka berharap semangat kebersamaan ini dapat terus berlanjut, tidak hanya di akhir tahun 2024, tetapi juga di setiap hari yang akan datang.

          Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan anak-anak, mengingatkan mereka bahwa kehidupan yang penuh dengan perbedaan justru bisa memperkaya pengalaman dan mempererat persatuan. Semoga, apa yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk terus menjaga kedamaian dan menghormati satu sama lain, tanpa melihat perbedaan agama atau latar belakang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun