Setelah kegiatan selesai, banyak anak yang merasa lebih memahami pentingnya hidup berdampingan dengan penuh toleransi. "Sekarang saya lebih tahu, meskipun kita berbeda agama, kita tetap bisa berteman dan saling membantu", ujar salah satu siswi TPQ Hidayatul Mubtadiin, yang mengikuti kegiatan tersebut.
     Kegiatan ini menjadi bukti bahwa moderasi beragama dan kerukunan bisa dimulai sejak usia dini. Harapannya, dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya toleransi sejak kecil, generasi muda bisa tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan menghormati perbedaan.
     Dengan berakhirnya kegiatan ini, para mahasiswa KKM 130 UIN Malang merasa bangga dapat berkontribuasi pada pembentukan karakter anak-anak yang akan menjadi agen perubahan di masa depan. Sebagai penutupan, mereka berharap semangat kebersamaan ini dapat terus berlanjut, tidak hanya di akhir tahun 2024, tetapi juga di setiap hari yang akan datang.
     Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan anak-anak, mengingatkan mereka bahwa kehidupan yang penuh dengan perbedaan justru bisa memperkaya pengalaman dan mempererat persatuan. Semoga, apa yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk terus menjaga kedamaian dan menghormati satu sama lain, tanpa melihat perbedaan agama atau latar belakang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H