Mohon tunggu...
KKM CAKRAWALA 130 UIN MALANG
KKM CAKRAWALA 130 UIN MALANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

"Sebatang lilin tak kehilangan cahayanya saat menyalakan lilin lain, begitulah ilmu dan pengabdian bekerja."

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Sosialisasi pencegahan stunting : Bersama kita wujudkan anak indonesia yang sehat

16 Januari 2025   23:18 Diperbarui: 16 Januari 2025   23:27 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan posyandu Nusa Indah 2, pada Sabtu 11 Januari 2024. Acara tersebut dihadiri oleh kelompok kkm 130 Cakrawala dan kelompok 60 Arthawisesa kkm uin malang, Kegiatan ini diawali dengan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala balita. Kemudian dilakukan sosialisasi atau penyuluhan oleh ahli gizi yang menjelaskan tentang pentingnya gizi seimbang pada balita guna mencegah stunting. Kegiatan ini dihadiri oleh Ahli Gizi, tenaga Kesehatan dari kecematan Kalipare dan para kader pustu Desa Kalirejo. Bu Ayu bertindak sebagai pembuat resep pudding matahari dan nugget Pelangi.

Sosialisasi ini membahas tentang Ayo! Cegah Stunting. Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya karena kekurangan gizi kronis. Apabila anak terdampak stunting, maka anak tersebut akan menjadi anak yang lebih pendek dibandingkan dengan teman seusianya, melambatnya perkembangan otak dan kemampuan belajar anak, dan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kronis seperti; diabetes dan penyakit jantung di masa dewasa.  Selain adanya dampak dari stunting, sosialisasi ini juga menjelaskan tentang bagaimana pencegahan stunting, salah satunya yaitu dengan (1) memberikan ASI Eksklusif pada bayi hingga dia beranjak 6 bulan hingga 2 tahun (2) memantau pertumbuhan bayi melalui posyandu secara berkala (3) Memberikan imunisasi sebagai pencegahan penyakit (4) menjaga pola makan anak dengan memerhatikan gizi seimbang.

"Kenapa bisa Terjadi Stunting?"

Stunting bisa terjadi karena asupan gizi balita yang kurang, Penyakit infeksi (ISPA, Diare,Typhoid) berkurang, Asupan gizi ibu hamil yang kurang, berat dan Panjang balita rendah.

"Apakah Pertumbuhan Anak yang Stunting bisa kembali normal?"

Sayangnya, stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. Artinya, seorang anak yang sudah mengalami stunting sejak masih balita, pertumbuhannya akan terus melambat hingga ia dewasa, baik secara fisik maupun kemampuan kognitifnya. Oleh karena itu, hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan cara memberikan nutrisi yang maksimal sejak awal kehidupannya, dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Masa ini dikenal sebagai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang merupakan periode emas dalam pertumbuhan. Namun bisa diperbaiki dengan meningkatkan asupan makanan tinggi energi, tinggi protein (daging, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan susu), tinggi zinc (daging alpukat, telur, keju, kacang-kacangan), tinggi kalsium ( susu, keju, ikan), makanan tinggi vitamin D (udang, daging, susu, telur), tinggi zat besi (hati, daging,ikan, sayur) dan vitamin A (hati, kuning, telur,ubi merah dan wortel), meningkatkan imunitas tubuh dengan melakukan imunisasi, dan melakukan olahraga seperti berenang, bersepeda, dan jogging.

Pada sosialisasi ini juga dilakukan demo pembuatan makanan bergizi. pembuatan makanan bergizi seperti pudding matahari dan nugget bayam.  Demo ini dengan mempertunjukkan bagaimana cara membuat nugget Pelangi dan pudding matahari. Selain itu, ibu-ibu orang tua anak diberikan brosur mengenai sunting dan resep dari nugget Pelangi dan pudding matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun