Mohon tunggu...
Wafa Inas Fauziyyah
Wafa Inas Fauziyyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya menulis diary

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agent of Change Menghijaukan Bumi

17 Juni 2023   08:53 Diperbarui: 17 Juni 2023   08:56 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Agent of Change adalah agen perubahan yang merupakan seseorang atau sesuatu yang dapat mendorong orang lain untuk merubah tingkah laku atau opini mereka atau kata lainnya yaitu seseorang yang mampu menjadi alasan bagi orang lain untuk melakukan perubahan (Menurut Kamus Cambridge).


Pemuda dengan aksinya menghijaukan bumi pertiwi ini, karena pemuda merupakan jiwa dengan potensi dan mampu menciptakan karya-karya yang berguna bagi masa depan bangsa. Upaya penghijauan sangat perlu dilakukan, sebagaimana kita tahu bahwa pohon merupakan pemasok oksigen bagi kehidupan, selain itu menjadi peneduh dan menghindarkan dari bencana.


Dalam kaitanya dengan sumber daya alam, pemuda merupakan sumber daya dengan potensi dan kemampuannya yang dapat menjadi agen dalam merubah alam yaitu dengan upaya menghijaukan bumi.


Arti penghijauan sendiri menurut Manan (1976) dan Supriyanto (1984), adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar lingkungan hutan, terutama pada tanah milik rakyat, yang ditanami dengan tanaman keras, misalnya adalah jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan juga rumput pakan ternak. Tujuan penanaman tersebut adalah agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, serta ditingkatkan kesuburannya.


 Dari data FAO menunjukkan, selama kurun waktu 1990-2020 Indonesia telah kehilangan sebanyak 22,3% hutan. Angka tersebut tergolong tinggi, dimana Indonesia menempati peringkat ke-4 penyusutan hutan terbanyak di Asia kurun waktu 1990-2020 dengan laju  deforestasi 450.000 hektare per tahun


RADARSEMARANG.ID,SEMARANG, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) giatkan penghijauan di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari. Kegiatan ini untuk mendukung gerakan menanam pohon dan Kick Off Urban Farming yang menjadi program Pemerintahan kota Semarang, Sabtu (29/1)


Hal ini sebagai langkah dalam memberikan partisipasinya secara nyata dalam melaksanakan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perangkat Kelurahan Siwalan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPMK, FKK, PKK, Ketua RW, karang taruna, masyarakat dan tim KKN UPGRIS. Sebelumnya Tim KKN UPGRIS membuat pot dengan memanfaatkan barang bekas seperti galon air. Kemudian di cat untuk mempercantiknya. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya dalam pengelolaan sampah.


" Iya ini kita mengajak warga memanfaatkan lahan yang ada untuk dilakukan penghijauan. Selain itu kami juga mencoba melakukan pengelolaan sampah dengan Teknik 3R (reuse, reduce, recycle), yakni dengan memanfaatkan galon bekas untuk dibuat pot tanaman," jelasnya


Koordinator Kelompok Tim KKN UPGRIS Kelurahan Siwalan, Hamida Sonia Dewi. Lebih lanjut, Hamida menjelaskan kegiatan diawali dengan apel dan penyerahan tanaman dari kelurahan ke masing-masing RW. Bibit tanaman diserahkan langsung oleh Lurah Siwalan Niken Nugrahaeni.


Selanjutnya kerja bakti membersihkan lahan dan memulai penanaman. Kelompok 7 KKN UPGRIS dan masyarakat saling membantu dan gotong royong menjadikan kelurahan semakin hijau. Tim KKN UPGRIS yang berjumlah 16 orang ini juga bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Semarang dan Persemaian Permanen di Bergas dalam pengadaan bibit tanaman. Sebanyak 100 bibit tanaman tomat, cabai, dan terong diperoleh dari Dispertan Kota Semarang. Sedangkan 60 bibit pohon sirsak dan glodokan.


"Kami mengajukan bibit ke Dispertan Kota Semarang dan Persemaian Bergas yang kemudian dibagikan di masing-masing RW," imbuhnya. Hamida mengaku, output dari kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan. Sekaligus mendukung Program Pemkot mengenai giat Urban Farming untuk membentuk ketahanan pangan mandiri. Sehingga dapat membantu pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting. Khususnya di Kota Semarang.


Upaya penghijauan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan bisa membentuk masyarakat yang sadar akan lingkungan dan mengajak kaum muda untuk melakukan perubahan-perubahan kecil seperti penghijauan yang berdampak besar bagi kelangsungan hidup manusia.
Selain itu penghijauan juga berdampak baik untuk iklim di Indonesia, dengan adanya banyak pepohonan maka dapat menghasilkan udara yang sejuk, bersih sehingga menurunkan suhu panas di suatu tempat.


Permasalahan dalam hal ini kadang para pemuda kurang menciptakan hal yang positif sehingga tidak dapat memberikan perubahan-perubahan baru yang bermanfaat. Dengan adanya aksi penghijauan dapat mengajak masyarakat dan memberikan kontribusinya untuk menciptakan lingkungan-lingkungan yang nyaman dan asri.


Dampak yang muncul jika tidak dilakukan penghijauan yaitu menurunnya kualitas udara yang bersih sehingga dapat memunculkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pernafasan seperti batuk dan sesak nafas.


Upaya yang harus dilakukan oleh pemuda sebagai agen perubahan untuk alam yaitu dengan cara mengajak masyarakat arti penting pepohonan bagi kelangsungan hidup manusia, mengajak anak-anak untuk belajar menanam, serta memberikan tips-tips cara merawat tanaman agar tumbuh subur dan lebat.

Oleh: Wafa Inas Fauziyyah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun