Mohon tunggu...
Wadkhulli Jannati Priyoko
Wadkhulli Jannati Priyoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Jakarta

Don’t tell people your plans. Show them your results.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menerapkan Etika Komunikasi Massa

30 Juni 2023   22:19 Diperbarui: 30 Juni 2023   22:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ETIKA KOMUNIKASI MASSA

Menurut Sobur (Ardianto,dkk 2007:196) etika pers atau etika komunikasi massa adalah filsafat moral yang berkenaan kewajiban-kewajiban pers tentang penilaian pers yang baik dan pers yang buruk. Dengan kata lain, etika pers adalah ilmu atau studi tentang peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku pers atau apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pers.

Di masa reformasi, ketika siapa pun dapat menerbitkan surat kabar atau majalah dan memulai stasiun televisi atau radio, para pengelola beberapa pabrik komunikasi harus menekankan kembali bahwa penting untuk memahami etika dalam komunikasi baik secara teoritis maupun praktis. Amir mengatakan bahwa pelanggaran etika akan menghambat kelancaran tugasnya dan mempengaruhi misi dan fungsinya di masyarakat. Etika dipahami saat ini tidak hanya sebagai etika yang berkaitan dengan perilaku psikologis setiap individu, tetapi juga sebagai etika yang berkaitan dengan dunia pers dalam konteks komunikasi massa.

Sobur mengatakan bahwa etika media merupakan falsafah moral yang berkaitan dengan tugas pers dan penilaian baik dan buruk, benar dan salah pers. Dengan kata lain, etika pers adalah ilmu atau kajian tentang aturan-aturan yang memandu perilaku pers atau apa yang harus dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam pers. Etika pers adalah tentang bagaimana pers harus digunakan untuk melakukan tugasnya dengan baik.

baladena.id
baladena.id

PENTINGNYA ETIKA KOMUNIKASI MASSA

Etika adalah perilaku yang mencerminkan pemenuhan tugas secara sadar dengan itikad baik dan kebebasan berdasarkan kemampuan. 

Beberapa aspek moral atau etika yang melekat pada prinsip jurnalistik adalah kejujuran, ketelitian atau ketelitian, akuntabilitas dan kritik yang membangun. Dari sudut pandang komunikasi, pembahasan mengenai etika komunikasi menitikberatkan pada konsep etika itu sendiri.

Untuk mengukur kualitas etika yang baik dapat dilihat sejauh mana kualitas teknis komunikasi sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku. Etika yang diterapkan sehubungan dengan komunikasi harus sesuai dengan standar setempat. Komunikasi yang baik sesuai dengan norma agama berarti harus sesuai dengan norma agama yang dianut. Kaitan antara nilai-nilai etika dan standar yang berlaku karenanya sangat erat.

Evaluasi etis tidak hanya tentang perbedaan antara yang baik dan yang jahat, tetapi juga tentang perbedaan antara yang baik dan yang baik. 

Etika juga harus berhubungan dengan standar nilai, standar benar dan salah. Kita menghadapi masalah etika ketika kita harus mengambil tindakan yang berdampak serius pada orang lain. Tindakan ini tidak diberlakukan. Kita bebas memilih jalur dan tujuan sesuai dengan standar yang kita yakini. 

Selama Reformasi mudah bagi siapa saja untuk menerbitkan surat kabar atau majalah dan memulai stasiun televisi atau radio. Etika tentu memegang peranan yang sangat penting, terutama bagi media dan jurnalis. Demikian pula, penulis, stasiun radio, stasiun televisi, sutradara dan aktor film, serta pengiklan harus mematuhi peraturan yang berlaku. Hanya dengan cara ini mereka akan berhasil menyelesaikan tugas dan misi mereka. Pelanggaran prinsip-prinsip etika menyulitkan mereka untuk melakukan tugasnya dengan lancar dan gagal dalam misi dan fungsi sosial mereka.

Rivers, et al (2003) mengemukakan ukuran-ukuran tentang pelaksanaan tugasmedia yang baik mulai dilakukan, seperti yang terjadi di Amerika Serikat tentang kodeetik profesi pers. Diantaranya :

  • Tahun 1923, American Society of Newspaper Editors (sebuah organisasinasional) memberlakukan Kode Etik Jurnalisme yang mewajibkan surat kabarmemperhatikan kesejahteraan umum, kejujuran, ketulusan, ketidakberpihakan,kesopanan dan penghormatan terhadap privasi individu
  • Tahun 1937, Kode Etik Radio Siaran dan 1952 Kode Etik Televisi sudah beberapa kali disempurnakan, ditengah ketatnya kontrol pemerintah yang mengharuskan media elektronik tidak hanya mengikuti perubahan iklim intelektual, tetapi juga mengharuskan media elektronik selalu memperhatikan "kepentingan, kenyamanan dan kebutuhan publik". Kode etik memperlakukan media elektronik terutama sebagai sumber hiburan, selain menjalankan fungsi pendidikan bagi masyarakat.
  • Tahun 1930, Mulai diterapkan Kode Perfilman tentang standar perilaku minimum yang tidak boleh dilanggar. Namun dalam kode ini tidak terlaludiperhatikan terutama sejak 1960-an, selain ketentuan tentang standar jenis film untuk setiap golongan usia. Kepatuhan terhadap ketentuan atau kode-kode etik itu jelas merupakan pelanggaran terhadap teori libertarian. Karena itu media lebih dekat dengan teori tanggungjawab sosial.

Sumber : https://www.academia.edu/41923286/Tugas_Mata_Kuliah_Komunikasi_Massa_ETIKA_KOMUNIKASI_MASSA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun