Bila hanya fokus pada Laporan Laba Rugi, maka akan tertipu,
Bila terlalu fokus pada Laporan Cash Flow, maka akan tersesat
Dan bila tidak paham membaca Neraca, maka akan mati rasa :)
So..... ketiganya penting bro!
Seperti yang kita pahami, bahwa Laporan Cash Flow atau Arus Kas adalah salah satu dari 4 (empat) Laporan Keuangan; Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Ekuitas.
Panduan tentang cara mudah membuat Laporan Laba Rugi sudah pernah ditulis di kompasiana ini, monggo kalau mempelajari di sini, sedangkan cara membuat Neraca (Laporan Posisi Keuangan) juga akan dibahas nanti... tunggu saja di blog ini.
Untuk kali ini, kita akan membahas teknik cepat dan simpel membuat laporan Arus Kas (statement of cash flow).
Perlu kita ketahui bahwa Laporan Laba Rugi beorientasi pada kinerja atau performance perusahaan. Dalam Laporan Laba Rugi tidak menunjukkan pada PERGERAKAN kas. Namun Laba perusahaan sangat penting untuk menjaga perusahaan terus bertumbuh.
Sedangkan Laporan Arus Kas mengacu pada ability  to perform sebuah perusahaan. Laporan Cash Flow menunjukkan berapa uang yang masuk dan keluar. Dan kurang memperhatikan apa perusahaan laba atau rugi.
Jadi kedua laporan tersebut sama-sama penting dan saling melengkapi, "tak lezat kan, kalau makan siang hanya nasi putih tanpa lauk?" Kira-kira seperti itulah sederhananya.
Laba sangat dibutuhkan perusahaan untuk membangun performa perusahaan, sedangkan kas digunakan perusahaan agar mampu membangun performa-nya.
Komponen Penyusun Laporan Cash Flow
Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa Laporan Cash Flow berisi ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.
Ada 3 (tiga) komponen utama yang menyusun sebuah laporan cash flow, yaitu: 1) arus kas dari operasi, 2) arus kas dari investasi, dan 3) arus kas dari pendanaan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang unsur-unsur penyusun laporan cash flow, saya akan menampilkan gambar ilustrasi berikut ini:
Nah, sekarang kita bedah ketiga komponen tersebut...
Arus kas dari operasi  (operating cashflow)
Pada bagian ini, disajikan ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi perusahaan selama periode tertentu.
Apa saja yang termasuk komponen arus kas dari aktivitas operasi
Yang termasuk arus kas dari aktivitas operasi antara lain:
- Penerimaan kas dari pelanggan
- Pembayaran kas kepada pemasok (supplier)
- Pembayaran untuk beban usaha
- Pembayaran gaji karyawan
- Penerimaan bunga
- Pembayaran pajak
- Pembayaran bunga
- Penerimaan kas dari hibah
- Penerimaan dan pembayaran lainnya
Arus kas dari investasi (investing cashflow)
Bagian ini melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas investasi.
Aktivitas yang termasuk dalam bagian arus kas dari aktivitas investasi adalah sebagai berikut:
- Penjualan aset tetap
- Pembelian aset tetap
- Penjualan properti investasi
- Pembelian properti investasi
- Perolehan entitas anak perusahaan setelah dikurangi kas yang diperoleh
- Penambahan investasi di entitas asosiasi
Arus kas dari pendanaan (financing cashflow)
Bagian ini merupakan ringkasan yang melaporkan arus kas dari aktivitas pendanaan, seperti peminjaman dan penarikan kas oleh pemilik.
Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
- Hasil dari penerbitan modal saham
- Hasil dari pelaksanaan opsi saham
- Biaya transaksi penerbitan saham
- Biaya transaksi penerbitan saham
- Pembayaran utang sewa pembiayaan
- Penerimaan dari pinjaman jangka panjang
- Pembayaran untuk pinjaman jangka panjang
- Pembayaran dividen kepada pemilik entitas induk
- Pembayaran dividen kepada kepentingan non pengendali
Itulah 3 (tiga) unsur yang ada dalam laporan arus kas. Sekarang saatnya menyatukan ketiga komponen tersebut dalam satu laporan arus kas yang lengkap.
Teknik Cepat dan Simpel Membuat Laporan Arus Kas (Statement of Cashflow)
Setelah kita mengetahui format utuh dari Laporan Arus Kas dan komponen penyusun laporan arus kas, serta aktivitas-aktivitas yang akan disajikan dalam laporan tersebut, selanjutnya kita menyusun laporan arus kas secara utuh.
Bagaimana cara menyusun laporan tersebut?
Cukup mudah dan simpel, kita tinggal meng-identifikasi, menggolong-golongkan, mengumpulkan, dan menghitung tiap aktivitas tersebut selama periode tertentu, misalnya satu bulan, satu tahun.
Selanjutnya menyatukan semua hasilnya sesuai dengan format laporan arus kas di atas, maka jadilah sebuah Laporan Arus Kas. Cepat, simpel dan mudah kan?
Ya memang seperti itu, ndak usah dibuat ruwet, jlimet apalagi berbelit-belit :)
Untuk melengkapi pembahasan ini, berikut saya sajikan contoh sederhana laporan arus kas perusahaan jasa konsultasi akuntansi dan manajemen keuangan.
 ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H