Apa kabar kamu di sana?
Sudahkah kamu menyelesaikan studymu?
Kamu tahu, aku di sini menantimu
Masih kuingat saat itu, bagaimana kamu berjanji dengan sungguh-sungguh
Tak terlihat sedikit pun keraguan dalam kata yang kau lontarkan
Kamu jelas menginginkanku, layaknya aku menginginkanmu
Kembalilah
Akan kutunggu dirimu
Sampai kau kembali
Ditutupnya diary yang sudah menemaninya selama masa penantian. Lima tahun sudah wanita itu menunggu sang pujaan hati yang pamit untuk melanjutkan study-nya ke Mesir. Dia pergi dengan meninggalkan janji untuk kembali.
Dengan penuh kesabaran, dia menanti untuk kembalinya Arsyad Fathurrahman, pria yang dikenalinya sewaktu di pesantren. Memang, tidak pernah ada kata-kata ajakan untuk berpacaran di antara mereka. Namun ada komitmen yang coba mereka genggam. Rasa perhatian tak luput mereka utarakan satu sama lain.