Dan juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah an-Nur ayat 30:
Â
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Q.S surat An-Nur:30)
Menurut Ibnu Bathal "zina mata, yaitu melihat yang tidak berhak dilihaat lebih dari pandangan pertama dalam rangka bernikmat-nikmat dan dan dengan syahwat, demikian juga zina lisan adalah berlezat-lezat dalam perkataan yang tidak halal untuk diucapkan, zina nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan. Semua ini disebut zina karena merupakan hal-hal yang mengantarkan pada zina dengan kemaluan" (Syarh Shahih Al Bukhari, 9/23).
Bagaimana asal-usul pacaran sampai dengan detik ini? Dahulu khususnya masyarakat melayu, terdapat budaya memakaikan pacar air bisa disebut dengan 'inai'. Pacar berasal dari sebutan pewarna kuku yang dipakai ketika dua orang muda-mudi yang ketahuan saling tertarik oleh keluarganya. Ketika sudah dipakaikan pada muda-mudi tersebut sudah memiliki hubungan, nah hubungan yang sudah terjalin tersebut dikenal dengan istilah 'pacaran'. Istilah tersebut sampai saat ini masih digunakan muda-mudi yang menjalin hubungan asmara atau sebagai salah satu cara menyalurkan rasa ketertarikanya kepada lawan jenis.
Tetapi banyak perbedaan dengan hubungan pacaran disaat ini, dahulu muda-mudi yang sedang menjalin hubungan, keduannya akan terjaga selama menjalin hubungan sebelum pernikahan terjadi. Berbeda halnya dengan kondisi pacaran saat ini, banyak yang menyalah gunakan pemahaman terkait hubungan pacaran sehingga dengan hubungan tersebut banyak mudharat yang didapat atau dilakukannya dan melanggar syariat dalam islam, maka dari itu perbuatan pacaran bisa dibilang salah satu perbuatan yang mendekati zina. Kenapa sebagai perbuatan mendekati zina? Karena didalamnya banyak mudharat dan perbuatan-perbuatan yang mengarah ke perbuatan zina seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Menurut penulis, memang tidak semua yang berpacaran itu pasti berzina, namun tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pacaran termasuk perbuatan yang mendekati zina, karena dua orang yang sedang berduan atau berpacaran untuk menuju ke zina hanya tinggal selangkah saja. Alangkah baiknya kita sebagai pemuda-pemudi menjaga akan hal itu, yang dianggap remeh tapi akibatnya juga fatal. Pacaran bukan hanya merusak kepada sesama tetapi juga berefek ke diri sendiri Kita sebagai pemuda-pemudi sebisa mungkin berusaha menjaga fitrah yang Allah berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Karena dampak dari perbuatan berpacaran begitu besar, khususnya dizaman sekarang gaya berpacaran dikalangan anak muda sudah tidak sehat lagi mengakibatkan banyak hal-hal negatif yang didapat. Salah satu cara menghindari pacaran yaitu dengan cara memperkuat aqidah dan keimanan kita, agar kita paham atau mengetahui bagaimana hukum pacaran dan batasan dalam Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI