Bagi Ramdhani, computational thinking bukan ilmu matematika atau sosial, tapi ilmu yang berkaitan dengan cara membaca yang harus diajarkan sejak siswa berada di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah.
Outputnya adalah kemampuan membaca ayat kauniyah pada prosedur- prosedur kemanusiaan dengan menghadirkan alat. Dan tugas selanjutnya adalah bagaimana mengantarkan anak didik agar kemudian mampu berkiprah di masa mendatang.
Kalimat diatas nampaknya bukanlah pepesan kosong, mengingat sebelumnya, Kemenag sudah mulai menerapkan CT pada pendidikan madrasah dan telah diinjeksikan pada 50 madrasah. Penerapan CT ialah ikhtiar membekali peserta didik agar dapat menguasai dunia digital sehingga mampu merespon isu utama di masa mendatang.
Prestasi Internasional Injeksi CT Madrasah
Lebih dari itu, injeksi CT pada madrasah juga dikompetisikan secara internasional, dan hebatnya, Indonesia berhasil meraih capaian gemilang dengan menduduki ranking lima dunia.
Ramdhani mengakui bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang dan tidak boleh ada uji coba dalam prosesnya, Â kemampuan kita dalam beradaptasi harus tetap berkembang. Kita menghadapi banyak kompetisi. Dan konsep pendidikan haruslah matang.
Senada dengan Dhani, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain menegaskan ketika bicara kompetensi siswa, maka tidak akan terlepas dari kemampuan guru dalam mengajar.
Menurutnya, tantangan mulai dari munculnya era internet of things (IOT), menuntut guru untuk tidak hanya kreatif terkait materi ajar, tapi juga inovatif pada metodologi pengajaran.
Zain memandang akselerasi kompetensi madrasah tidak hanya dimulai dari peserta didik, pendidik di madrasah juga harus melengkapi dirinya dengan kemampuan dan pengetahuan cara berpikir berbasis komputer (computational thinking).
Zain meyakini penerapan CT di madrasah dapat memantik cara bernalar peserta didik dalam belajar, sehingga kedepannya dapat mendongkrak angka PISA Indonesia di mata internasional.
Semoga penerapan computational thinking dapat menjadi mercusuar yang dapat melakukan akselerasi untuk peningkatan kompetensi madrasah di Indonesia.