Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Terbuai Cinta Itu Wajar, Tapi Jangan Hilangkan Kewarasan!

13 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   08:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuh cinta.  Ayo, siapa di sini yang enggak pernah merasakannya? Jika kamu belum pernah, selamat, kamu termasuk golongan makhluk langka. Cinta itu udah kayak hujan di musim penghujan, datang kapan saja tanpa permisi. Begitu tiba, bisa bikin kita basah kuyup hingga menggigil!

Cinta itu masalah luar biasa, bro! Tapi tenang, meskipun cinta itu luar biasa, yang merasakannya ya biasa-biasa saja, seperti kamu, aku, dan semua orang yang pernah jadi korban cinta. Tahu kan, kadang cinta bisa bikin kita yang tadinya waras, eh, tiba-tiba jadi edan? Siapa yang enggak pernah begadang mikirin balasan chat dari gebetan? Logika kayak gini cuma berlaku bagi mereka yang lagi "terkena cuaca cinta."

Lupa Kawan, Lupa Makan, Lupa Kewajiban.

Nah, ini yang klasik. Siapa di antara kita yang pernah sampai lupa makan saat lagi kasmaran? Ada, lho, yang saking kepikir pacar, sampai perut udah bunyi "kretek-kretek" minta nasi, eh, kita malah sibuk memikirkan si doi. Cinta emang bisa jadi racun manis, lebih berbahaya dari diet ketat yang kamu jalani!

Tapi, jangan bangga dulu! Cinta juga bisa bikin kamu lupa diet. Yang tadinya mau makan sehat, pas diajak makan sama pacar, semua resolusi berantakan. "Sekali-sekali enggak apa-apa, kan?" Kalimat sakti ini jadi mantra ampuh untuk menghalalkan segala makanan yang bikin berat badan naik. Hati-hati, jangan sampai pacaran bikin kamu jadi seperti ball pit di playground, melar!

Seklumit Cinta Sejati

Lalu, cinta sejati itu apa? Cinta yang sejati itu ibarat sambal! Dia bisa pedas, tapi bikin hidup jadi lebih nikmat. Bayangkan saja, tanpa sambal, makananmu hanya datar-datar saja, kayak ngobrol tanpa topik. Cinta sejati bukan cuma untuk bikin kamu baper, tapi juga untuk mengguncang duniamu!

Nah, cinta sejati itu bukan soal saling pandang dengan mata berbinar-binar kayak baru nonton film romansa. Itu mah cinta ala remaja. Cinta sejati itu, "Ayo, kita sama-sama bangun rumah!" Cinta yang tulus adalah saat kamu dan pasangan bersepakat untuk membangun sebuah pencapaian secara bersama-sama. Itu baru cinta yang realistis!

Cinta sejati juga tentang pengorbanan. Misalnya, kamu rela begadang buat nungguin dia pulang dari kerja, padahal kamu sendiri udah ngantuk setengah mati. Tapi, ingat! Jangan sampai kamu lupa sama dirimu sendiri. Cinta itu bukan berarti jadi pengorbanan total, kayak lebaran tanpa opor. Cinta itu tentang memberi, tapi jangan sampai sisa-sisa kue nastar pun diambil semua sama dia!

Komunikasi dan Ruang

Cinta sejati juga harus ada komunikasi. Jangan sampai kamu udah berjuang setengah mati, eh, pasanganmu malah asyik scrolling media sosial. Cinta sejati adalah saat kamu bisa diskusi dengan pasangan, bahkan soal topik sepele kayak, "Hari ini mau makan apa?" Yang penting, ada interaksi! Kayak pas ngeteh di warung kopi, obrolan harus mengalir dan asyik.

Tidak hanya itu. Cinta itu butuh ruang. Bukan cuma ruang buat baper, tapi juga ruang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, jangan sekali-sekali berusaha mengubah pasangan jadi sosok yang kamu mau. Ingat, cinta itu bukan proyek renovasi rumah! Biarkan dia jadi diri sendiri. Cinta yang sejati adalah ketika kamu bisa menghargai perbedaan dan merayakan keunikan satu sama lain, seperti merayakan hari jadi dengan nasi goreng spesial di pinggir jalan.

Cinta Itu tentang Memberi

Cinta itu katanya tentang memberi dan berbuat yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Nah, ini penting banget! Jangan sampai kamu terlalu sibuk membuat pasangan bahagia sampai lupa kalau kamu juga butuh perhatian dan waktu untuk diri sendiri. Seolah-olah kamu pelayan, bukan pasangan!

Kasih yang terbaik buat pasangan, itu wajib. Tapi, kasih juga yang terbaik buat diri sendiri. Ingat, hubungan yang sehat itu ibarat oseng-oseng mercon---pedasnya pas, bikin nagih, tapi enggak sampai membuat kamu terbakar. Jadi, jangan sampai kamu kehilangan jati diri karena terlalu sibuk jadi superhero cinta!

Akhir Kata: Cinta Itu Wajar, Tapi Tetap Waras, Ya!

Cinta itu wajar, dan sah-sah saja. Tapi ingat, jangan sampai jadi edan total! Selalu jaga keseimbangan antara cinta dan tanggung jawab. Dengan begitu, kita bisa menikmati cinta yang manis tanpa harus terjebak dalam drama yang bikin pusing kepala.

Ayo, mari kita nikmati cinta sambil tetap waras! Siapa tahu, dengan cara itu, kita bisa meraih cinta yang enggak cuma bikin kita tersenyum, tapi juga bisa bikin film kayak Ainun habibi. Ya kan?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun