Sekarang bandingin sama mobil listrik. Misalnya kita ambil Wuling Air EV Long Range, yang butuh daya listrik 26,7 kWh per 100 km. Dengan daya listrik rumah 2.200 VA dan harga listrik Rp1.445 per kWh, mobil ini buat jarak 50 km sehari cuma makan biaya listrik Rp6.430. Kalau dipakai 20 hari sebulan, biaya listriknya jadi Rp128.600 per bulan.
Dalam setahun, pengeluaran buat listrik mobil ini cuma Rp1.543.200. Beda jauh, kan, dibanding mobil bensin? Mobil listrik jelas lebih ramah di kantong buat urusan operasional sehari-hari!
Oh, jangan lupa, biaya STNK untuk mobil listrik itu jauh lebih ramah di kantong! Misalnya, untuk Wuling Air EV, biaya STNK dalam setahun cuma Rp 813.000---itu setara dengan harga satu tiket nonton bioskop untuk sekeluarga! Ditambah lagi, biaya servis per tahunnya hanya Rp 872.904. Jadi, kalau kita hitung semua, total biaya kepemilikan dalam setahun hanya Rp 3.229.104.
Memang BBM terus mengalami perjalanan yang kian memusingkan. Tapi hadirnya teknologi listrik pada kendaraan yang bisa dikendarai, setidaknya bisa mengurai kepusingan soal biaya yang harus kita tanggung. Efesien, ramah lingkungan, dan ramah dompet menjadi daya tarik kuat. Bagaimana? Tertarik mencoba?
Referensi
Fitra Eri. (2021). Pertama kalinya servis mobil listrik. YouTube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=TmbWkfY6o5A
Otomotif Bisnis. (2024). Mobil dan Sepeda Motor Ini Dilarang Isi Pertalite Mulai 1 Oktober. Diakses dari: https://otomotif.bisnis.com/read/20240830/46/1795536
DetikOto. (2024). Hitung-hitungan Pakai Mobil Listrik vs Mobil Bensin: Buat Harian Bisa Hemat Berapa?. Diakses dari: https://oto.detik.com/mobil-listrik/d-7039925
Ridwan Hanif. (2022). Touring Klaten - Jakarta Naik Ioniq 5. YouTube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=64kgol_4Tuc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H