Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Lokal Lenyap, K-Pop Merajalela, Ketika Indonesia Kalah Pesona

3 Oktober 2024   04:40 Diperbarui: 3 Oktober 2024   05:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fanatisme ini sebetulnya bisa dijelasin pakai teori Mutaali dan Prastiti dari disertasinya yang berjudul "Fanatisme Penikmat Musik Metal" (2019). 

Intinya, fanatisme itu adalah perilaku yang membabi buta karena cinta berlebihan. Kayak ngerasa semua yang dilakukan idol mereka itu paling bener, paling keren, paling wow. Sementara penyaringan logika sehat? Ya, absen.

Bukan Cuma Idol, Pekerja Korea Juga Bikin Emosi

Belum cukup dengan drama fans, baru-baru ini jagat media sosial dihebohkan dengan tingkah para pekerja Korea yang tergabung dalam grup Indosarang. Mereka seenaknya ngomongin orang Indonesia, mulai dari warna kulit, kebiasaan, sampai tenaga kerja kita dihujat habis-habisan. Mungkin mereka lupa ya, kalau negara ini sudah baik hati kasih mereka kerja buat nyambung hidup.

Tingkah absurd ini viral setelah akun Tiktok @5.7fttall nge-post beberapa tangkapan layar obrolan para pekerja Korea itu. Mereka ngomongin gimana orang Indonesia katanya paling jelek di Asia Tenggara. 

Beneran deh, kalau nggak inget hukum, mungkin saya udah ngajak ribut pohon pisang saking kesel. Mungkin, ya mungkin, kita perlu kirim surat ke Pak Jokowi buat langsung deportasi aja tuh oknum-oknum Korea yang nggak tau diri ini.

Kenyataan Pahit di Balik Muka Glowing Korea

Tapi, mari sebentar kita bahas fakta di balik layar Korea Selatan. Mungkin para pekerja Korea ini lupa atau pura-pura lupa kalau negara mereka juga punya PR berat, salah satunya angka bunuh diri yang tinggi. 

Menurut CNBC Indonesia, angka bunuh diri di Korea termasuk yang tertinggi di dunia. Penyebabnya? Banyak. Mulai dari tekanan budaya, kesehatan mental yang buruk, sampai krisis ekonomi. Keren sih, ekonominya maju, tapi nggak semua bisa handle tekanan hidup yang gila-gilaan.

Kata Michael Breen dalam bukunya The New Koreans, krisis keuangan Asia yang terjadi 20 tahun lalu masih punya dampak panjang, terutama ke kesehatan mental masyarakat Korea. 

Nggak cuma soal bunuh diri, depresi dan stres juga merajalela. Dan, lebih menarik lagi, ada 44% masyarakat Korea yang punya kecenderungan rasisme. Bayangin, di balik muka glowing mereka, ada banyak sisi gelap yang nggak bisa disembunyikan cuma dengan bedak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun