kamu egois, kamu tak mengerti perasaanku, kamu pikir dengan diammu aku akan mengalah, tidak untuk kali ini, sudah cukup aku memberikan hatiku padamu, aku seperti seorang pecundang yang takut kehilanganmu.
seribu tanya di hati, apa kah kamu benar benar mencintaiku?
walaupun sering kau umbar kata cintamu padaku, tapi aku tak merasakan itu dalam perbuatanmu.
seribu tanya di hati, apa karena aku begitu takut kehilanganmu, hingga aku rela selalu mengalah padamu dan menuruti kemauanmu?
kamu egois,
kamu jahat, dan lama lama aku tak suka itu.
aku juga punya hati yang harus aku jaga
aku juga punya logika yang bisa melihat kenyataan.
cintamu memang indah disaat berdua tapi begitu menyakitkan ketika egomu itu muncul
dan aku tak butuh cinta seperti itu.
aku sayang kamu, tulus dari hatiku, tapi mungkin itu belum kau sadari karena egomu itu,
jadi jangan salahkan suatu saat nanti aku akan berlalu dengan hati yang membatu.
karena itulah aku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H