Mohon tunggu...
Waasi ElHakimi
Waasi ElHakimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mau jadi iron man

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Reproduksi Tulisan Secara Lebih Luas

1 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 1 Juli 2023   09:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reproduksi tulisan adalah proses menyusun kembali suatu karya tulis menjadi bentuk yang lebih singkat, tetapi tetap mempertahankan inti dan struktur dari karya tulis asli. Jenis-jenis reproduksi tulisan meliputi ringkasan, ikhtisar, abstrak, sinopsis, sintesis, dan resensi.

1.Ringkasan

Ringkasan adalah penyusunan kembali suatu bacaan menjadi bentuk yang lebih singkat dengan mempertahankan pendapat dan struktur dari penulis asli. Cara penulisan ringkasan meliputi langkah-langkah berikut:

1.Membaca naskah asli untuk mengetahui kesan umum, maksud, dan sudut pandang penulis asli.

2.Mencatat gagasan utama dan gagasan yang penting dengan menggaris bawahi teks.

3.Menulis ringkasan berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat.

4.Menggunakan kalimat yang pendek dan padat, mengubah kalimat menjadi frasa jika perlu, dan menghilangkan keterangan atau kata sifat yang tidak penting.

5.Memastikan ringkasan tetap menjaga kejelasan gagasan utama dan tidak memasukkan opini penulis ringkasan.

6.Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, penulis dapat menyusun ringkasan yang singkat namun tetap mempertahankan inti dari bacaan asli.

2.Ikhtisar

Ikhtisar adalah aktivitas merangkum ide pokok yang dianggap penting oleh penulis ikhtisar. Ikhtisar berbeda dengan ringkasan, dalam penulisan ikhtisar tidak perlu mempertahankan susunan bacaan asli, dan tidak perlu menyampaikan isi bacaan secara utuh. Penulis ikhtisar dapat langsung menentukan inti atau pokok pembahasan yang dibahas. Ilustrasi juga dapat diberikan oleh penulis untuk memperjelas inti atau pokok pembahasan. Bagian lain yang tidak penting tidak perlu disoroti. Ikhtisar tidak perlu mengandung topik baru atau opini dari penyusun ikhtisar. Kata-kata yang digunakan bukan dari penulis asli, namun dari penulis ikhtisar itu sendiri.

Cara menyusun ikhtisar adalah sebagai berikut:

1.Membaca naskah asli berulang-ulang, setidaknya minimal 2 kali.

2.Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama yang terdapat dalam naskah.

3.Menulis ikhtisar.

3.Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan dari isi suatu karya tulis ilmiah. Abstrak ditulis setelah menyelesaikan tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, laporan magang, dan makalah. Abstrak ditulis pada bagian paling atas setelah judul dan sebelum bab latar belakang. Abstrak biasanya berkisar 150-400 kata. Tujuan dari abstrak adalah membantu pembaca dalam memahami garis besar isi tulisan atau karya ilmiah sebelum pembaca membaca keseluruhan teks.

Cara menyusun abstrak adalah sebagai berikut:

1.Membaca naskah asli berulang-ulang, setidaknya minimal 2 kali.

2.Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama yang terdapat dalam naskah.

3.Menulis abstrak yang memuat intisari dari setiap subjudul dalam setiap laporan.

Dalam laporan penelitian, abstrak memuat latar belakang dan tujuan penelitian, metodologi yang digunakan, hasil penelitian, dan kata kunci. Sedangkan dalam laporan bukan hasil penelitian, abstrak meliputi pendahuluan dan tujuan, intisari dari setiap subjudul, dan penutup. Abstrak dalam artikel ilmiah biasanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Dalam penulisan abstrak, penulis tidak diperbolehkan mencantumkan opini penulis ringkasan dan harus mengubah dialog menjadi bentuk tidak langsung serta menghilangkan contoh dan penjelasan.

4.Sinopsis

Sinopsis adalah bentuk sederhana dari ringkasan suatu buku. Sinopsis ditulis untuk memberikan gambaran singkat mengenai suatu cerita dan biasanya ditulis menggantung agar menarik minat pembaca untuk membaca cerita hingga selesai. Sinopsis juga dijadikan sarana promosi bagi penulis atau penerbit agar pembaca membeli karya tersebut.

Cara penulisan sinopsis adalah sebagai berikut:

1.Membaca naskah asli untuk mengetahui kesan umum penulis.

2.Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi bagian yang dianggap penting.

3.Menulis ringkasan berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat. Dalam menulis sinopsis, gunakan kalimat efektif, padat, dan menarik untuk menjelaskan jalannya cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.

Dalam menulis dialog dan monolog tokoh, cukup menulis isi atau garis besarnya saja. Penulisan sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita karya aslinya.

5.Sintesis

Sintesis adalah kegiatan merangkum pengertian-pengertian dari beberapa bacaan untuk menghasilkan tulisan yang baru sesuai dengan kebutuhan penulis. Dalam menyusun sintesis, penulis harus objektif saat membaca pendapat ahli yang akan dikutip, menerapkan sikap kritis ketika membaca sumber yang ada, memiliki sudut pandang pribadi, bisa menghubungkan antara satu pendapat dengan pendapat yang lain, dan menemukan sumber bacaan yang mempertegas hasil penelitiannya.

Cara menyusun sintesis dimulai dengan mengumpulkan sumber rujukan yang mendukung hasil penelitian yang ada. Pendapat-pendapat tersebut kemudian dibaca hingga paham dan dipikirkan secara kritis. Setelah itu, penulis menyajikan pendapatnya dan menghubungkannya dengan pendapat sebelumnya untuk menciptakan pendapat yang baru.

Dalam menyusun sintesis, penulis juga harus menguasai teknik menyusun kutipan dan daftar acuan. Kutipan-kutipan yang relevan akan dikumpulkan untuk diulas.

Cara penyusunan sintesis tergantung pada apa yang ingin diringkas dan tujuan dari sintesis tersebut.

6.Resensi

Resensi merupakan tulisan yang mengulas dan memberikan penilaian terhadap suatu bacaan. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai kualitas bacaan sebelum mereka memutuskan untuk membaca secara lebih luas atau tidak. Resensi biasanya digunakan untuk memperkenalkan buku-buku dari penerbit kepada masyarakat umum melalui media cetak.

Cara penulisan resensi dimulai dengan membaca naskah asli untuk mengetahui kesan umum penulis. Kemudian, mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi bagian yang dianggap penting. Setelah itu, menulis ringkasan berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat. Dalam menulis sinopsis, gunakan kalimat efektif, padat, dan menarik untuk menjelaskan jalannya cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli. Selain itu, dalam menulis dialog dan monolog tokoh, cukup menulis isi atau garis besarnya saja. Penulisan sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita karya aslinya.

Dalam menyusun resensi, penulis harus memiliki pengetahuan yang relevan dengan buku atau bacaan yang akan diresensi agar dapat memberikan penilaian secara objektif. Penulis resensi juga perlu memperhatikan pembacanya, apakah resensi relevan dengan kebutuhan pembaca, bagaimana selera pembaca, dan tingkat pendidikan pembaca. Selain itu, resensi harus disesuaikan dengan kaidah penulisan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pemilihan kata dalam resensi harus tepat, tidak bertele-tele, dan memiliki penalaran yang logis agar mudah dipahami oleh pembaca.

Dalam penulisan resensi, terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan. Pertama, judul resensi harus dibuat semenarik mungkin dan berbeda dengan judul aslinya agar pembaca tertarik dengan isi resensi tersebut. Kedua, identitas buku harus disajikan secara objektif dan selengkap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun