Mohon tunggu...
Awwaludin Shidik Hidayat
Awwaludin Shidik Hidayat Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNTIRTA jurusan Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wisata Sejarah Banten Girang yang Tidak Terawat

29 Oktober 2014   21:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Awwaludin S Hidayat

Banten girang merupakan sebuah wisata di desa Sempu, Kota Serang. Tempat ini merupakan wisata sejarah yang didalamnya terdapat situs purbakala, peniggalan kerajaan sunda yang pernah ada pada tahun 932 dan 1030 Masehi. Tempat tersebut merupakan saksi sejarah berkembangnya kerajaan banten pada masa itu.

Corak kerajaan banten girang yang hindu-budha saat itu menjadi Islam setelah serangan militer dari gunung jati dan memimpin masyarakat dan penduduk setempat. Di tempati banten girang sebagai kerajaan demak pada abad 15 masehi. Bahkan sempat sultan hasanudin yang saat itu berkuasa memindahkan pusat kerajaan dari banten girang ke pelabuhan banten. Tetapi banten girang tetap di pakai sebagai tempat peristirahatan para raja.

Situs wisata Banten girang yang berlokasi di jalan raya pandeglang tidak jauh dari Giant. Tidak pernah terdengar lagi atau bahkan diketahui oleh masyarakat Banten. Letaknya yang tertutup oleh rumah-rumah dan Mall besar sehingga susah terlihat keberadaannya. banten girang pada masanya merupakan tempat pensuplai lada dan rempah-rempah lainnya kepada para pedagang di seluruh dunia.

Kini Situs wisata banten girang terlihat tidak terawat secara baik. Baik dalam pengelolaan makam maupun situs sejarahnya. Sosialisasi pun tidak terdengar sama sekali. Mungkin pemerintah kurang memperhatikan ini. Padahal ini bisa menjadi potensi pemasukan daerah sebagai situs wisata sejarah di banten.

Selayaknya pemerintah mulai membenahi situs wisata banten girang ini. Sebuah pepatah pun berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Maka jika kita merasa tidak peduli dengan situs warisan sejarah ini maka kita pun bukan sebuah bangsa yang besar.



Tidak ada alasan bagi  pemerintah tidak memperhatiakan ini. Jika saja situs wisata sejarah ini terangkat maka penghasilan warga sekitar pun akan terangkat. Bahkan akan membuka lahan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Perubahan bermula dari dalam diri kita sendiri. Mulailah membaca buku-buku sejarah kita. Mulai lah peduli dengan hal-hal kecil yang jarang terlihat.

Menghargai sejarah adalah menghargai bagaimana kita bisa berdiri dengan bebas saat ini. Situs wisata banten girang perlu bantuan dari semua lapisan masyarakat bergotong royong membuat kejayaannya terang dan jelas untuk dikenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun