Mohon tunggu...
Wa Ode Nur Hasadah
Wa Ode Nur Hasadah Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswi FISIP Universitas Prof. Dr. Hamka

Madu ditangan kanan mu, racun ditangan kirimu. Tetapi jodoh tetap ditangan Tuhan👍

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Periklanan dalam Syariat dan Prinsip Islam

11 Juli 2022   23:24 Diperbarui: 11 Juli 2022   23:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital seperti sekarang ini hampir semua orang dari berbagai kalangan bahkan yang berada di tempat terpelosok sekalipun bisa dengan mudah mengoperasikan internet tanpa harus menggunakan komputer atau laptop. Cukup dari handphone atau smartphone yang dimilikinya.

Pertumbuhan teknologi yang semakin cepat ini bukan hanya disebabkan oleh semakin banyaknya ide yang tumbuh, tetapi juga oleh pertukaran informasi yang cepat. Oleh karena itu, akan selalu ada ruang bagi inovator-inovator baru menarik minat masyarakat agar tertarik dengan ide yang sudah diluncurkan lebih baik dari sebelumnya dengan inovasi yang lebih baik sehingga tidak peduli seberapa kuat perusahaan lama itu bertahan, innovator baru atau pesaing baru akan selalu muncul seiring dengan perkembangan zaman.

Untuk mendapatkan ide yang cerdas untuk mendirikan suatu bisnis adalah dengan cara mencari bisnis dan market yang sudah ada lalu mengimprovisasi dan membuat inovasi menggunakan teknologi yang lebih maju sehingga produk yang dihasilkan akan lebih efisien, cepat, murah, dan mudah digunakan dengan hanya bermodalkan kuota internet dan signal penjelajahan ke dunia maya bisa dilakukan dengan sepuas hati.

Salah satu ide yang bisa dituangkan kedalam inovasi seseorang yang bertujuan untuk menarik konsumen akan produk yang diluncurkan adalah dengan menggunakan iklan. 

Pada umumnya Iklan merupakan segala bentuk pesan tentang produk perusahaan/pemasar yang disampaikan melalui berbagai jenis media dan dibiayai untuk kalangan tertentu atau masyarakat secara luas. Sedangkan promosi mengacu pada serangkaian kegiatan mengkomunikasikan produk barang atau jasa kepada konsumen dalam sebuah kegiatan pembelian sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

Tujuan dari Iklan sendiri adalah sebagai sarana informasi untuk memberitaukan keberadaan sebuah produk, mempengaruhi pikiran konsumen dengan design yang menarik agar konsumen membeli produk serta mengingatkan konsumen tentang produk dengan tujuan menaikkan penjualan

Lantas bagaimanakah tinjauan iklan jika dilihat dari syari'at dan prinsip dalam islam. Artikel ilmiah kaliini akan membahas Iklan dalam kacamata Islam 

Kata iklan, berasal dari bahasa Arab, yaitu i'lan, yang artinya pemberitahuan. Dalam ilmu bisnis, yang dimaksud dengan iklan ialah, suatu aktivitas yang dilakukan oleh produsen, baik secara langsung ataupun tidak, untuk memperkenalkan produknya kepada khalayak (konsumen) melalui beragam media. Tujuannya, yaitu untuk menambah atau meningkatkan permintaan atas produknya. 

Memandang iklan yang amat beragam bentuk, media, dan penampilannya, maka Islam memiliki batasan-batasan berkaitan dengan masalah tersebut agar iklan tetap berada dalam koridor syari'at, sejalan dengan kaidah yang berlaku, dan terjaganya maqashidusy syari'ah, yaitu melindungi agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Periklanan memungkinkan seseorang mengadu bisnisnya dengan pesaing di panggung publik. Bagaimana ia dan pesaingnya bereaksi sangat penting karena hal itu membentuk pasar. Oleh karena itu dalam persaingan pasar strategi dan komunikasi yang baik. Perlu diketahui bahwa Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Komunikasi sangat berperan penting Jika dilihat dari kacamata islam, 6 Prinsip dalam berkomunikasi yakni : 

1)Prinsip Qaulan Sadid (Jujur)

Prinsip ini mengandung bahwa setiap muslim yang berbisnis harus menyampaikan dengan benar yang di mana seorang pembisnis harus memiliki sikap jujur, tidak berbohong, menyampaikan sesuatu berdasarkan faktanya. Jika barang yang dijual memang memiliki kelemahan atau merugikan,, maka ambik nya barang atau produk yang disediakan tidak di publik/ diiklankan

Dalam al-Qur'an qaul sadd disebutkan dua kali, pertama, QS an-Nisa'/4: 9

Artinya:

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Ke dua dalam QS. Al-Ahzab/33: 70

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar

2)Prinsip Qaul Balgh (Komunikasi memiliki dampak dan efektif)

Kata baligh berarti tepat, lugas, fasih, dan jelas maknanya. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.

Artinya komunikasi harus tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti.

Di dalam Alquran Qaul Baligh hanya disebutkan sekali yaitu pada Qur'an surat an-nisa/4: 63

Artinya:

"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha --perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." (QS An-Nissa: 63)

3)Prinsip Qaul Karm (Ucapan mulia)

Qaulan Karim adalah perkataan yang mulia, disertai dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama atau beradab. Qaulan Karima harus digunakan dalam berkomunikasi seperti komunikasi dengan kedua orangtua atau orang yang harus kita hormati. Ini juga penting saat melakukan pemasaran produk agar membuat costumer tertarik akan kelayakan ucapan kita saat berniaga

Dalam Alquran Qaul Karim hanya disebutkan sekali yaitu Al- Qur'an Surat Al-Isra: 23

Artinya:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan 'ah' dan kamu janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karima --ucapan yang mulia" (QS. Al-Isra: 23).

4)Prinsip Qaul Maysuran (Komunikasi yang mudah dipahami)

Qaulan Maysura artinya ucapan yang mudah, mudah dicerna, mudah dimengerti, dan dipahami oleh komunikan. Selain itu kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan. Prinsip ini sangat penting bagi costumer saat sedang mengamati produk yang di iklankan. Karna jika produk yang kita jual tidak mendeskripsikan lebih dalam yerkait kandungan atau komposisi nya maka costumer akan tidak percaya akan produk yang kita iklankan

Dalam Alquran Qaul Maysuran hanya disebutkan sekali yaitu Al- Qur'an Surat Al-Isra: 28

Artinya:

"Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura --ucapan yang mudah" (QS. Al-Isra: 28)

5)Prinsip Qaul Ma'ruf (Perkataan yang baik)

Qaulan Ma'rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan, selain itu pembicaraannya yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat). Saat sedang mengiklankan produk kira sebagaim penjual wajib menghormati pembeli. Dimulai dengan tutur kata yang baik dan sopan tentu akan menarik minat pembeli 

Dalam Alquran qaulan ma'ruf terdapat dalam surat An-Nissa ayat 5 dan 8, Al-Baqarah ayat 235 dan 263, Al-Ahzab: 32

Artinya:

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan, berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --kata-kata yang baik." (QS An-Nissa: 5)

Artinya :

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, Maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --perkataan yang baik" (QS An-Nissa :8).

Artinya :

Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu Mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan (kepada mereka) Qaulan Ma'rufa perkataan yang baik.  (QS. Al-Baqarah:235).

6)Prinsip Qaul Layyin (Komunikasi yang lemah lembut)

Qaulan Layina artinya pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Maksudnya hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita.

Qaulan Layina terdapat dalam Al- Qur'an Surat Thaha ayat 44

Artinya :

"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina kata-kata yang lemah-lembut..." (QS. Thaha: 44).

Bagi seorang muslim tentu s emua apa yang kita lakukan akan kita pertanggung jawabkan diakhirat nanti, maka dari itu bentuklah kesadaran diri mulai dari sekarang untuk melakukan hal baik dan jujusr terutama saat berniaga. Maka sesungguhnya Allah maha pembuka pintu rezeki bagi kita semua yang selalu konsisten dengan syariat dan ajarannya. 

Sumber

Susanto, J. (2016). Etika Komunikasi Islami. Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 1(1), 24-24.

Haramain, M. (2019). Prinsip-prinsip Komunikasi dalam al-Qur'an . IAIN Parepare Nusantara Pers.

Saggaf, MI, Arif, MW, Habibie, M., & Atqiya, K. (2021). Prinsip Komunikasi Islam Sebagai Etika Bermedia Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi , 1 (01), 15-29.

Musthafa, A., & Hidayat, Y. R. (2021). Tinjauan Hukum Islam terhadap Penayangan Iklan Google dalam Blog. Jurnal Riset Ekonomi Syariah, 13-17.

Jufri, M. (2015). Prinsip-prinsip Komunikasi dalam Alquran. KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah, 5(2), 135-159.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun