6.      Lantas kita ditunjukkan ke banyak loket, tinggal kita ikuti petunjuk petugas. Kalau saya tadi karena saya itu Mutasi dan Perpanjangan, saya diminta pertama kali menuju Loket 18A, kemudian menyerahkan surat mutasi dari Daerah, dan FC KTP. Di sini, SIM asli kita akan diminta.
7.      Proses selanjutnya kita diminta menunnggu untuk foto, di loket 25 atau 26. Di sini, kita serahkan slip dari loket 18A tadi, kemudian foto, nampang yang ganteng deh...
8.      Setelah itu, kita akan menuju loket 30, jreeeng, SIM jadi. Nah, di sini kita juga dimintai uang 5.000, untuk pengambilan SIM yang sudah jadi.
Jadi kurang lebihnya kita musti siap uang Rp. 150.000 rupiah, fotocopi KTP yang banyak deh, kemudian percaya diri, jangan seperti orang hilang, nanti jadi bahan Pedekate para Calo yang melihat tingkat kita kebingungan. Pede aja, dan tak perlu menggunakan jasa mereka.
Saya sempat mengunjungi tempat ini sebelumnya ketika saya tanya di loket depat Satpas (resmi, mereka berbaju polisi), kita pun akan bisa terjebak oleh ulah oknum polisi yang mengarahkan kita pada kerja sama para calo. Jadi hati-hati, dari mulai kita masuk parkir, kita sudah disergap oleh pertanyaan tukang juru parkir, yang menanyakan kita agar mau diurus oleh jasa mereka. Jadi di lingkungan Satpas ini, marak orang-orang yang siap 'membantu' kita menggunakan jasa mereka mengurus SIM asal jadi. Tentu dengan bayaran yang setinggi langit (menurut saya), kisarannya antar 300 ribu, 400 ribu hingga angka-angka fantastis lainnya.
Selamat, melihat masa berlaku SIM anda...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H