Mohon tunggu...
w rahman
w rahman Mohon Tunggu... profesional -

lahir di Cilacap, tinggal di Depok, Jawa Barat. belajar menyelami ilmu sedekah; sedekah ilmu, sedekah harta dan lain-lain... serta menjadi suami, ayah yang baik, manfaat buat sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepada Capres, Belajarlah dari keluarga Kamal dan Bibit Waluyo

10 Juli 2014   05:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oh ya, ada satu lagi pelajaran untuk Capres yang belum mau legowo menerima kekalahan. Dalam sebuah wawancara di TVRI hari ini, M Qodari mengatakan bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pernah menampilkan keteladanan yang bisa ditiru oleh para Capres. semua tahu bahwa Bibit ini adalah orang militer yang punya wata keras. "semua bisa kena semprot, tak peduli siapa di depannya," terang Qodari.

Saat hasil hitung cepat Pilgub Jawa Tengah diumumkan dan Bibit gagal memeroleh suara terbanyak, media ketika itu mewawancari Bibit. Dan menurut Qodari ada jawaban yang tak disangka-sangka dari sosok Bibit. "Ya sudah kalau itu kehendak rakyat, saya terima" kata Bibit seperti ditirukan Qodari.

Setelah statemen Bibit ini, Jawa Tengah betul-betul adem, ayem serta aman. Dan kita tahu, siapa pemenang di Jawa Tengah. Seorang Bibit Waluyo dengan legowo bisa menerima 'hasil tanding' itu. Kenapa hal ini tidak kita jumpai sekarang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun