Mohon tunggu...
w rahman
w rahman Mohon Tunggu... profesional -

lahir di Cilacap, tinggal di Depok, Jawa Barat. belajar menyelami ilmu sedekah; sedekah ilmu, sedekah harta dan lain-lain... serta menjadi suami, ayah yang baik, manfaat buat sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rupa-rupa Rasionalitas Memilih

9 Juli 2014   18:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya ambil kesimpulan, jadi pilihan orang terkadang memiliki tingkat rasionalitas sendiri. bahkan ada yang meminimkan rasionalitasnya demi alasan agama, atau golongannya.

Kemudian ada juga kawan saya pak S. dia juga memiliki pekerjaan yang sama persis dengan pak W di atas. Namun kali ini pak S ini lebih punya tingkat fanatisme yang cukup tinggi. Terlebih mengenai paham keagamaannya. Seolah berbanding terbalik perilaku pilihannya dengan pekerjaannya sehari-hari. Bahkan kalau boleh saya katakan, perilakunya sudah seperti membabi buta mendukung calon nomor tertentu. Kenapa membuta, setiap saat dia bisa mengirimkan ajakan bernada setengah memaksa di media group sosial (whatsapp) untuk membenarkan pilihan yang dia suarakan.

Hmm... sungguh beda-beda bukan orang menentukan pilihan dengan rasionalitasnya. Perilaku masing-masing kita pun seolah seperti turut terhanyut dalam alur politik pilpress. Bahkan yang kita takutkan, dengan arus politik yang menghangat ini bisa menghilangkan rasionalitas kita untuk tetap saling menghargai sesama dan menghormati kemanusiaan, bukan atas nama kepentingannya semata, atau bukan atas nama agamanya.

Jadi, urusan pilpres ini saya kira adalah urusan penyaluran hak konstitusional warga negara untuk menentukan pilihan politik terhadap satu calon yang dianggap bisa mewadahi aspirasinya. Adapun soal pertimbangan agama, fisik, ras, maupun alasan lain yang minim data dan fakta, semestinya tidak menjadi pertimbangan kita. Selamat memilih, dan menunggu pilihan Anda! Menang, kalah jangan jadi soal! Hargai sesama, dan tetap jaga keutuhan silaturrahim kita sesama anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun