Mohon tunggu...
Wahyu Djatmiko
Wahyu Djatmiko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang TKI di Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amati dengan Jernih Situasi Menjelang Pengumuman Pilpres by FERDINAND HAEAN @FHaean

22 Juli 2014   00:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi politik yang semakin abu-abu belakangan ini, harus kita cermati dengan jernih agar kita bisa paham ttg apa yang terjadi.

1. Saat ini kita sedang memasuki zona perang opini, zona perang intelijen, zona perang klaim, yg tentu membingungkan bagi rakyat

2. Kehadiran negarapun saat ini turut serta membuat bingung masyrakat tanpa bisa menghilangkan rasa kuatir masyarakat

3. TNI dan POLRI sebagai alat negara yg diatur UU,dimana TNI didesign utk melawan serangan dari luar sprt sdh terjerumus dlm politik praktis

4. Dalam pesta demokrasi ini, TNI terlalu banyak mengambil peran berbicara, terlalu banyak mengeluarkan pernyataan yg justru meresahkan

5. TNI sebagaimana diatur UU TNI adlh alat negara utk menghadapi serangan dr luar, bkn untuk memukul bangsa sendiri, kecuali diminta POLRI

6. terlalau seringnya TNI muncul dalam panggung pesta demokrasi ini, adalah wujud TNI turut berpolitik dan tidak netral. Ini kesimpulan saya

7. Semestinya TNI hrs diam, tdk mengeluarkan pernyataan, kecuali POLRI meminta sesuai prosedur, mengingat POLRI yg bertanggung jawab

8. Sepertinya TNI lbh banyak berbicara drpd POLRI ttg pengamanan pesta demokrasi ini, ini salah, SBY hrs evaluasi hal ini

9.  POLRI yg diamanatkan UU sbg pihak yg bertanggun jawab dlm pengamanan, harusnya menempatkan TNI dibelakang, sbg back up bkn didepan.

10.  Tidak diverivikasinya siapa wakil relawan yg benar dlm acara di Balai Kartini adlh indikasi ketidak netralan TNI POLRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun