Mohon tunggu...
azka hidayatu sholihin
azka hidayatu sholihin Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

membaca, nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan yang Menyiratkan Kesepian

20 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 20 Februari 2024   17:11 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan merintih di jendela malam,

Menyiratkan kesepian yang mendalam.

Tetes demi tetes, mengalir dalam sendu,

Memenuhi ruang kosong di hatiku.

Di antara riak-riak air yang berjatuhan,

Kusaksikan bayangan wajahmu yang pergi menjauh.

Setiap tetes hujan menyentuh bumi,

Seperti rindu yang mengalir tiada henti.

Dalam derasnya hujan yang membasahi,

Aku merindukan hangat pelukanmu yang dulu.

Kesepian merajai ruang di dalam hati,

Menyiratkan kerinduan yang tak terucap lagi.

Namun di balik hujan yang mengalir deras,

Ada harapan akan cinta yang tetap abadi.

Seiring tiap tetes yang turun menyapu,

Kutemukan arti kesepian dalam pelukanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun