Hujan merintih di jendela malam,
Menyiratkan kesepian yang mendalam.
Tetes demi tetes, mengalir dalam sendu,
Memenuhi ruang kosong di hatiku.
Di antara riak-riak air yang berjatuhan,
Kusaksikan bayangan wajahmu yang pergi menjauh.
Setiap tetes hujan menyentuh bumi,
Seperti rindu yang mengalir tiada henti.
Dalam derasnya hujan yang membasahi,
Aku merindukan hangat pelukanmu yang dulu.
Kesepian merajai ruang di dalam hati,
Menyiratkan kerinduan yang tak terucap lagi.
Namun di balik hujan yang mengalir deras,
Ada harapan akan cinta yang tetap abadi.
Seiring tiap tetes yang turun menyapu,
Kutemukan arti kesepian dalam pelukanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H