CONFESSION #2
14/2/11 Valentine
Ku tuliskan ini ketika mentari bersinar terang
Ketika angin berhembus lembut dalam tenang
Ketika pasir tersibak ramainya kicauan orang
Ketika hatiku bergeming dalam bimbang
Semburat jingga dilangit senja
Menampakkan kesedihanku yang tak terkira
Aku terdiam menunggu sang cinta
Dalam diam tangis terlukis duka
Rambut kuyub bertahta peci kumal
Kepala tersandar bimbang menanti ajal
Bibir lemah mengalun ayat cinta hafal
Pemimpi cinta menunggu tanpa akal
Kicawan camar mengalun indah
Kaki kotor peluh haram jadah
Tangan rapuh kalah mengadah
Menanti sang serpihan iga tanpa lelah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H