Hasil Quick Count atau hitung cepat pemilu 2014 menunjukkan bahwa partai-partai islam tidak bisa dipandang sebelah mata. Partai-partai yang dimaksud disini adalah PKB, PPP, PKS dan PAN. Sedangkan PBB tertinggal jauh dengan hanya memiliki suara tidak sampai 2 %. Kalau meminjam istilah Kompas, Partai politik berbasis Islam berhasil menjungkirbalikkan prediksi atau survei-survei menjelang Pemilu yang sebagian besar meremehkan keberadaan partai-partai berbasis Islam. Meskipun tidak ada partai yang berhasil menembus 3 besar, namun masing-masing parpol Islam memiliki jumlah suara yang lumayan. Perolehan suara berkisar antara 6 - 9,5 %. Andaikata keempat parpol tadi bergabung membentuk koalisi "Poros Tengah", total perolehan suara mencapai 29 - 30 %, dan ini cukup untuk mengajukan capres dan cawapres sendiri. Capres alternatif dari hasil koalisi ini akan menjadi saingan tangguh di Pilpres 2014 bagi Jokowi maupun Prabowo.
Akan tetapi tampaknya sulit untuk terjadinya koalisi "Poros Tengah" ini. Masing-masing partai punya jagoannya sendiri. Susah membayangkan bila misalkan PAN mendukung Rhoma Irama jadi capres bukan Hatta Rajasa atau sebaliknya. Apabila Koalisi "Poros Tengah" ini gagal, partai nasionalis yang menduduki 3 besar seperti PDIP, Golkar dan Gerindra tentunya akan mencoba merebut suara dari parpol-parpol Islam ini. Hasil Quick Count menunjukkan bahwa PDIP, Golkar maupun Gerindra tidak bisa mengajukan Capresnya sendiri dan butuh berkoalisi dengan partai lain. Oleh karena itu suara dari pendukung parpol-parpol berbasis Islam ini menjadi layak diperhitungkan. Kalau beruntung, siapa tau jagoan dari parpol Islam ini ada yang jadi Cawapresnya Jokowi, Prabowo atau Aburizal Bakrie. Kalaupun tidak, posisi menteri di kabinet juga sulit untuk ditolak mengingat PAN, PKB, PPP maupun PKS sudah mengirim wakilnya di kabinet yang akan berakhir tahun ini.
Saatnya menunggu pergerakan yang akan dilakukan oleh Elit Parpol Islam. Apakah akan berkoalisi sendiri ataupun merapat ke Partai Besar. Apapun itu, semoga Capres dan Cawapres yang terpilih nantinya mampu membangkitkan bangsa Indonesia yang saat ini sedang terpuruk.
Malang, 10 April 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H