Mohon tunggu...
Mahfida Ustadhatul Umma
Mahfida Ustadhatul Umma Mohon Tunggu... Penulis - Conten Writer, Jurnalistik dan Kontributor Media

Memulai karir menulis menjadi kontributor di media online dan cetak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai Hari Santri: Santri Siaga Jiwa Raga

22 Oktober 2021   10:03 Diperbarui: 22 Oktober 2021   10:17 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://foto.kompas.com/photo/read/2020/10/22/1603350245067/1/peringatan-hari-santri-nasional-di-tengah-pandemi

22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional sejak enam tahun silam oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Penetapan Hari Santri tersebut berdasarkan fatwa Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Sejarah ini termaktub dalam buku berjudul "Hasyim Asy'ari -- Pengabdian Seorang Kyai untuk Negeri" yang diterbitkan oleh Museum Kebangkitan Nasional.

Sejak dicetuskannya Hari Santri pada tahun 2015, hal ini seakan menjadi semangat bagi umat muslim untuk memperingati. Berbagai kegiatan religi serta perlombaan kerap kali dilakukan guna menyemarakkan hari bersejarah ini. Pawai taaruf juga hampir digelar di seluruh Indonesia hingga ke pelosok desa. Mengingat Indonesia merupakan negara yang mayoritas beragama islam. Sayangnya sejak pandemi mewabah negeri, perayaan Hari Santri juga jadi terbatas. Namun, upacara tetap dilakukan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Seperti halnya peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Santri juga memiliki logo dan tema setiap tahunnya. Melansir dari laman Kemenag.go.id, tema yang diusung tahun ini adalah Santri Siaga Jiwa Raga. Menurut Menteri Agama, Yaqut mengungkapkan bahwa siaga jiwa raga ini merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman dan tempaan santri di pesantren.

Yaqut juga menambahkan bahwa Siaga Jiwa artinya seorang santri harus memiliki kekuatan jiwa untuk tetap menjaga kesucian hati dan akhlak dan berpegangan teguh pada akidah, nilai dan ajaran islam serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Tak hanya Siaga Jiwa, seorang santri harus Siaga Raga. Sudah sepatutnya kita menjada raga untuk kesehatan tubuh, tenaga serta buah karya santri yang tentunya didedikasikan untuk negara tercinta.

Tidak hanya tema, logo Hari Santri kali ini menampilkan variasi yang lebih fresh. Variasi bentuk pada logo tersebut merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan para santri. Seperti salat, sujud, kebersamaan, semangat dan berbagi.

Sudah sepatutnya para santri menjalankan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan sosok santri itu sendiri. Semoga dengan peringatan Hari Santri seperti ini akan menguatkan iman seluruh muslim di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun