Mohon tunggu...
Mahfida Ustadhatul Umma
Mahfida Ustadhatul Umma Mohon Tunggu... Penulis - Conten Writer, Jurnalistik dan Kontributor Media

Memulai karir menulis menjadi kontributor di media online dan cetak.

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Tips Sukses Jadi Dropshipper, Menentukan Marketplace Paling Penting!

20 Oktober 2021   11:54 Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:03 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Istilah dropship tentunya sudah tak asing bagi tiga generasi terakhir. Kecanggihan teknologi menjadi terobosan untuk sukses dengan cara yang mudah. Bekerja tak harus lagi keluar rumah atau pun dengan tenaga berat, terlebih harus mengeluarkan modal yang besar.

Merintis usaha tidaklah mudah. Perlu keterampilan dan analisis yang tentunya tidak semua orang bisa melakukan. Modal yang tidak sedikit juga menjadi kendala bagi orang untuk enggan berwirausaha. Belum lagi risiko bangkrut di depan mata jika target tidak tercapai. Beberapa alasan di atas tidak akan terjadi jika Anda berbisnis menggunakan sistem dropship.

Dropship salah satu dari seribu cara untuk sukses dan survive di era digital. Secara garis besar dropship adalah sistem penjualan yang tanpa membutuhkan modal, tempat, juga stok barang. Orang yang menggeluti di bidang ini biasa disebut dengan dropshipper.

Sistem kerja dropship sangat sederhana dan mudah. Dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk mencari tempat pemasaran atau toko, stok barang, nama brand juga website jika berkenan dipasarkan secara online.

Dropshipper cukup hanya menawarkan dan memasarkan produk yang dipilih dari pemasok atau supplier bisa melalui media sosial, marketplace atau pun website. Biasanya supplier akan menyediakan katalog, gambar maupun video untuk promosi ke calon customer.

Tugas dropshipper adalah menghubungkan customer atau pembeli kepada supplier tanpa memasok barang terlebih dahulu. Dengan kata lain dropshipper adalah perantara antara supplier dengan customer.

Setelah mendapat customer, dropshipper akan meneruskan pesanan kepada supplier untuk mengirimkan produk langsung ke alamat customer. Jika pesanan selesai, dropshipper akan mendapat keuntungan dari penjualannya. Biasanya pihak supplier akan menentukan prosentase keuntungan bagi dropshipper sesuai dengan kebijakan masing-masing. melansir dari Kompas.com prosentase keuntungan dropshipper mencapai 30%.

Selain kelebihan di atas, sistem dropship juga sangat fleksibel. Tidak hanya bisa dilakukan tanpa keluar rumah saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai kerja sampingan. Sistemnya yang sangat sederhana, memudahkan semua orang untuk mempelajari dan memulai bisnis dengan sistem dropship.

Di samping keuntungan dan kemudahan, berbisnis dengan sistem dropship tentu juga memiliki beberapa kekurangan. Dropshipper tidak bisa mengontrol ketersediaan barang. Selain itu  brand pemasok juga akan mempengaruhi kepercayaan customer terhadap barang yang ditawarkan.

Tips Menjadi Dropshipper yang Kebanjiran Orderan

  1. Menetukan Produk dan Supplier

Banyak yang mengatakan bisnis itu dilakukan dengan hati. Artinya adalah apa yang hendak Anda tawarkan, adalah hal yang Anda sukai atau minimal Anda kenal. Dengan mengenal produk dropship yang akan ditawarkan, otomatis akan lebih menguasai detail-detail produk yang kerap kali menjadi pertanyaan para calon customer. Menentukan supplier adalah hal utama yang dilakukan. Pilih supplier yang menyediakan produk-produk yang akan Anda pasarkan.

Memilih produk  yang sefrekuensi merupakan trik untuk memperkuat brand sebagai dropshipper. Bukan berarti harus produk yang sejenis, melainkan produk-produk yang masih memiliki keterkaitan satu sama yang lain. Misal produk kecantikan dan peralatan rumah tangga. Dua kategori itu saja bisa mencapai ratusan produk. Akan tidak etis jika dropshipper menawarkan dua kategori produk yang tidak sefrekuensi. Kekuatan brand akan terpecah ketika seorang menawarkan lebih dari dua kategori produk.

  1. Menganalisa Kelebihan Produk

Persaingan dunia bisnis online semakin ketat. Semakin maraknya produsen, supplier, reseller, dropshipper, juga e-commerse-e-commerse yang gencar melakukan promosi di media. Saling menjatuhkan harga adalah hal yang sangat wajar. Lantas bagaimana sebagai dropshipper yang tidak mungkin menawarkan harga di bawah para pemasok atau bahkan langsung dari produsennya?

Hal yang perlu diperhatikan adalah menganalisa kelebihan dari produk-produk yang akan ditawarkan. Calon customer akan mengabaikan harga yang lebih tinggi misalnya, jika dropshipper mampu menggambarkan kelebihan. Selain harus paham betul detail-detail produknya.

  1. Menentukan Marketplace

Kunci utama kesuksesan dropshipper adalah menentukan marketplace. Seperti yang sudah disinggung di atas,  tugas dropshipper hanya memasarkan produk melalui media sosial, marketplace, maupun website.

Media sosial dropshipper yang belum memiliki traffic yang tinggi, peluang kebanjiran orderan akan kecil. Apalagi hanya mengandalkan aplikasi perpesanan semacam WhatsApp. Circle pertemanan di media sosial juga sangat memengaruhi. Tidak semua orang dalam circle media sosial tersebut menjadi target calon customer. Hanya beberapa persen saja.

Jangan kuatir! Saat ini sudah banyak supplier yang juga menyediakan marketplace bagi mitra untuk menawarkan produk. Ini akan sangat memudahkan dropshipper pemula untuk mencari supplier, lantas masih memikirkan marketplace untuk pemasaran.

Marketplace ini biasanya berbentuk seperti website dropship  . Mitra dropshipper bisa menentukan nama toko di marketplace tersebut. Tugas dropshipper hanya gencar memasarkan website-nya.

  1. Optimasi Media Sosial

Setelah menentukan marketplace yang sesuai, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah optimasi media sosial. Sering-seringlah membagikan link website pada media sosial. Juga menautkan link tersebut di biografi akun media sosial. Infomasi yang akurat akan lebih meningkatkan kepercayaan calon customer.

  1. Kuasai Skill Digital Marketing

Hal yang tidak kalah penting selain menentukan marketplace adalah skill digital marketing. Berjualan online yang persaingannya ketat, sudah selayaknya dropshipper menguasai ilmu digital marketing.

Digital marketing sangat dibutuhkan untuk menarik calon customer, misalnya tentang copywriting, cara menaikkan grade website, menentukan waktu penanyangan promosi, memberikan diskon atau giveaway dan lain sebagainya. Hal-hal yang terlihat sepele ini sebenarnya sangat mendukung dan berpengaruh dalam dunia bisnis online. Beberapa supplier juga akan memberikan pelatihan-pelatihan seputar digital marketing untuk mengoptimalkan bisnisnya.

Nah, itu tadi 5 tips sukses menjadi supplier yang kebanjiran orderan. Jika Anda masih bingung menentukan produk, supplier, marketplace juga masih minim skill digital marketing, Anda wajib bergabung bersama Mangdropship. Jika bergabung di sana, keresahan-keresahan tersebut akan teratasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun