"Bagaimana komitmen bapak, sebagai gubernur, pejabat negara untuk menegakkan anti korupsi dan melawan korupsi?. Tanya Zola kepada HBA.
Diserang dengan pertanyaan tersebut HBA menjawabnya dengan mengatakan, "Prinsip kita sama, komitmen kita adalah bagaimana kedepan upaya kita berusaha untuk memilih pejabat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan aturan ASN dan administrasi pemerintahan yang baru.
Oleh sebab itu, sekali lagi apa yang ditanya pak Zola tentang kasus korupsi, saya yakin prinsip kita sama, kiranya Jambi kedepan, bagaimana Jambi kedepan harus kita selamatkan, Jambi harus lebih maju, kedepan lebih hebat, kedepan anak-anak kita harus hebat administrasi pemerintahannya, juga harus bersih dari KKN.
Dan itu tujuan kita bersama, tetapi dalam pelaksaananya tidak seperti membalikkan telapak tangan, pemerintahan itu perlu proses, bukan hanya di kita, di Jakarta juga lebih parah dari kita.
Oleh sebab itu, saya yakin bahwa prinsip itu sama-sama kita laksanakan, andaikata kita diberikan rakyat Jambi kepercayaan, baik bapak maupun saya, bahkan kita akan membersihkan dari KKN," itulah jawaban HBA ketika mendapat pertanyaan dari rivalnya Zumi Zola yang saat ini mendapat legitimasi rakyat Jambi sebagai gubernur.
Setelah mendengarkan jawaban dari HBA, Zumi Zola diberi kesemepatan oleh moderator menanggapi kembali penjelasan dari penantangnya itu. Kembali Zola mempersoalkan masih adanya pejabat yang telah ditetapkan tersangka namun masih menjabat.
"Pertanyaan saya itu tadi bukan masalah kenapa pejabat jadi korupsi, tapi pertanyaan saya ada pejabat bapak telah terkena korupsi tapi masih menjabat saat ini, itu pertanyaan saya. Dimana ketegasan bapak ketika ada pejabat terkena korupsi, bagaimana menindaklanjuti," kata Zola kembali bertanya.Â
"Kalau saya, saya hormati pendapat bapak, kalau saya boleh menambahkan saya akan komunikasikan dengan pihak berwenang, misalanya Kejati, bagaimana kasus seseorang ini?. Kalau memang parah maka saya akan gantikan walupun dia belum jadi tersangka," tegas Zola berandai.
"Supaya agar dia bisa fokus dengan masalah hukumnya, karena percuma didalam posisi itu tidak bekerja dengan baik, apalagi melayani masyarakat, saya fikir setiap pemimpin punya ketegasan untuk menghadapi kasus-kasus ini," pungkas Zola berpendapat.
Kenyataan yang terjadi sekarang ini, si ganteng Zumi Zola Zukifli, gubernur Jambi yang dilantik di Istana Negara oleh Presiden RI Joko Widodo, 12 Februari 2016 silam telah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dugaan penerima suap untuk beberapa proyek APBD Jambi tahun anggaran 2018
Lembaga anti rasuah ini mengumumkan penetepan status tersangka Zumi Zola pada Jumat 2 Februari 2018, dimana pada hari itu umur jabatan Zola sebagai gubernur belum genap 2 tahun yan jatuh pada tanggal 12 Februari 2018.
