Mohon tunggu...
Farrel Narendra
Farrel Narendra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

FB : facebook.com/farrelz Twitter : @f_narendra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keriaan KAA, Menambah Pesona Bandung

17 Mei 2015   08:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah...

"Cari tahu tentang KAA"

Mendengar kata KAA (Konferensi Asia Afrika), mengembalikan memori ke masa smp, pada pelajaran sejarah.  Masih lekat di ingatan sejarah KAA, mulai dari latar belakang, tanggal diselenggarakan, siapa saja yang datang, dll. Ada salah satu hal yang mengganjal dan belum banyak diketahui orang. Mungkin pertanyaan ini muncul dari dulu "Bagaimana bisa Konferensi Asia Afrika pertama diselenggarakan di Indonesia?" . Pertanyaan yang sedikit memojokkan akan tetapi dapat membuat kita semua bangga (Be Proud of Indonesia) Indonesia Travel.

[caption id="attachment_417977" align="aligncenter" width="300" caption="Sejarah Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika tahun 1955 (yang ada di buku sejarah)"][/caption]

Menurut sejarah, Indonesia melalui hubungan diplomatiknya memberikan pendapat ke 18 Negara Asia Afrika tentang ide melaksanakan konferensi Asia Afrika (demi meredakan ketegangan dunia - Perang Dingin Amerika Serikat dan Rusia). Usul itu mendapatkan banyak dukungan, dengan sigapnya perdana menteri Indonesia (Mr. Ali Sastroamijoyo) dan desakan dari Perdana Menteri India (Jawaharlal Nehru) yang berharap segera melaksanakan konferensi setelah pertemuan Kolombo. Dan juga pesan Presiden Sukarno secara khusus kepada Ali agar memperjuangkan ide membuat konferensi yang lebih besar daripada pertemuan Kolombo. Dan akhirnya, disetujuilah Indonesia sebagai tuan rumah KAA untuk pertama kali (tahun 1955).

Termasuk sesuatu yang sangat berhasil, Presiden yang kita banggakan saat itu dan perdana menteri kita (Ir. Soekarno dan Mr. Ali Sastroamijoyo) dapat memberikan pidatonya kepada seluruh dunia saat konferensi KAA yang pertama. Dalam pidatonya dengan judul "Let a New Asia and New Africa Be Born" (Lahirlah Asia Afrika Baru). Baru 10 tahun merdeka, Indonesia telah mengguncang dunia, bertepatan di Bandung Konferensi Asia Afrika dibuka (60 tahun silam). Indonesia, dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme negara barat.

Hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika. (nama resmi) tersebut kemudian dikenal sebagai "10 Dasasila Bandung" dimana di dalamnya memuat cerminan  penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.

Berikut ini adalah isi Dasasila Bandung :


  • Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB.
  • Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa.
  • Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.
  • Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain.
  • Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif.
  • Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
  • Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.
  • Menyelesaikan masalah dengan jalan damai.
  • Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
  • Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional


"Lebih dekat dengan KAA"

Kalau dulu tujuan KAA pertama seluruh negara berkumpul untuk merdeka, sekarang semua bekerja sama untuk memerdekakan negara Asia- Afrika dari kemiskinan.  Tema diusung dalam Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan". KAA tahun ini, Pemerintah mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi. Akan tetapi yang hadir 22 Kepala negara atau pemerintahan, sisanya wapres dan Vice Prime Minister.

Berikut nama kepala negara yang datang ke KAA:


  • Perdana Menteri Nepal: Sushil Korala
  • Presiden Madagaskar:Hery Rajaonarimampianina
  • Wakil Presiden Zambia: Inonge Wina
  • Wakil Presiden Filipina: Jejomar Binay
  • Wakil Presiden Uganda: Edward Kiwanuka Ssekandi
  • Presiden Parlemen Korea Utara: Kim Jong-nam
  • Presiden Timor Leste: Taur Matan Ruak
  • Presiden Zimbabwe: Robert Mugabe
  • Raja Swaziland: Mswati III,
  • Perdana Menter Malaysia: Najib Razak
  • Wakil Presiden Afrika Selatan: Cyril Ramaphosa
  • Wakil Presiden Angola: Manuel Domingos Vicente
  • Perdana Menteri Kamboja: Hun Sen
  • Presiden Vietnam: Truong Tan Sang
  • Presiden Sierra Leone: Ernest Bai Coroma
  • Presiden Myanmar: Thein Sein
  • Presiden China: Xi Jin-ping
  • Wakil Presiden Liberia: Joseph Boakai
  • Wakil Presiden Venezuela: Jorge Arreaza


Keeforiaan KAA yang telah merasuk ke seluruh negeri ini. Hingga semua hal mengenai KAA ada di semua media. Dan, membuat saya semakin tertarik masalah konferensi ini.  Diadadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Bandung. Di Ibukota Indonesia dan satu lagi di pusat kota yang sangat menarik perhatiaan saya, dengan pemimpinnya yang cool "dari pernyataan salah satu turis asing (jerman)" (Presiden Bandung hehe).

[caption id="attachment_417979" align="aligncenter" width="300" caption="Aerial View Alun - Alun Bandung"]

1431819420489831335
1431819420489831335
[/caption]

Bandung, banyak keistimewaan di sana, semua nya mungkin ada di sana,  Kota yang lengkap dalam semua hal . Masyarakat,  wisata,  suasana,  keindahannya,  apalagi pemimpinnya yang sangat bersinergi dengan masyarakat. Yang sangat mencintai kota kelahirannya. Pemimpin yang tahu  seluk beluk kotanya, peka dengan teknologi, peka dengan keindahan, perfect dah.  Suasana yang nyaman dengan pemimpin yang super keren, pas banget dah.

Acara puncak KAA yang berlokasi di Bandung, tepatnya di Gedung Merdeka yang sekarang disebut sebagai Gedung Asia Afrika. Selain konferensi, ada beberapa acara besar lainnya yang digelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan Asia Afrika Forum Bisnis.

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung  diawali dengan napak tilas atau historical walk dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka, kemudian mengikuti acara seremonial di dalam Gedung Merdeka, antara lain pembacaan Dasa Sila Bandung oleh Walikota Ridwan Kamil. Sebagai penutup rangkaian acara, para kepala negara kemudian dijamu makan siang di Gedung Negara Pakuan yang merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Barat.

"Inspirasi dari KAA"

Kreatifitas anak muda Bandung hadir di Parade budaya KAA. Bukan hal baru bila Bandung dikenal sebagai kota kreatif di Indonesia. Suasana Bandung yang berasa aura muda, positif dan kreatif di setiap titiknya. Di kota inilah lahir begitu banyak ide segar, yang akhirnya menghasilkan karya yang keren. Kehadiran Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, sebagai walikota Bandung semakin memperkuat ikon muda dan kreatif Kota Bandung. Ridwan Kamil yang berlatar belakang seorang arsitek merupakan contoh nyata, figur yang meraih sukses melalui kerja keras dan kreatifitas.

Kota Bandung memang pantas mendapat julukan "Paris van Java". Julukan itu masih melengkat hingga sekarang. Selain keindahaan, warga kota ini saat ini amat kreatif. Bahkan kota ini menjadi barometer pertumbuhan industri kreatif nasional. (Indonesia Travel)

Momen penting KAA harus bisa dimanfaatkan warga Bandung untuk mempromoskan potensi yang ada di Kota Bandung. Semua kreatifitas dan potensi anak muda Bandung ditunjukan di momen internasional ini.

[caption id="attachment_417990" align="aligncenter" width="300" caption="Rekor Baru, 20.000 peserta memainkan Angklung saat perhelatan Konferensi Asia Afrika"]

14318201741675242619
14318201741675242619
[/caption]

Pertunjukan Kolosal "Angklung For The World"

Dengan jumlah pemain lebih dari 20.000, dengan setiap orang berperan satu nada, dan dipimpin oleh satu konduktor. Memainkan lagu "Indonesia Raya", "Halo halo Bandung" dan "We are The World" mengharuskan pemainnya untuk konsentrasi saat memainkan alat musik yang terbuat dari bambu (The Intangible Heritage of Humanity)

[caption id="attachment_417993" align="aligncenter" width="300" caption="Speaker buatan Anak Bangsa yang digunakan di KAA 2015"]

1431820588531669005
1431820588531669005
[/caption]

Sound  (V8sound.com)

Selain itu, perayaan KAA kali ini menggunakan sound system karya anak bangsa. V8sound.com digunakan dalam acara KAA yang digelar di 17 lokasi dan 5 lokasi di Bandung, yaitu di Gedung Merdeka, di Hotel Savoy Homann dan Viewing di OCBC NISP, Hotel Ibis dan hotel Majestic Bandung.

Walaupun tidak secara langsung ada di sana, euforia sangat terasa ke seluruh pelosok indonesia.

"Pengalaman KAA, menambah nilai Bandung"

Kalau di Jakarta tidak terlalu banyak perubahan dekorasi kota, lain halnya di Bandung. Kota kembang ini dipercantik sedemikian rupa bahkan menerjunkan warganya untuk membuat Bandung layak dikunjungi para pemimpin dunia.

[caption id="attachment_417998" align="aligncenter" width="300" caption="Cara Kreatif, Mengajak Warga Bandung Bebersih"]

14318210891715653518
14318210891715653518
[/caption]

Momentum penting ini disambut antusias oleh warga pengguna sosial media. Banyaknya relawan KAA dan dipimpin oleh Kang Komar (mantan preman berhati hello kitty) untuk bebersih Kota Bandung menandakan banyaknya rakyat yang peduli dengan kotanya. Dengan kerja keras Kang Ridwan Kamil di media social untuk mengerahkan warganya untuk gotong royong bersama, sangat diapresiasi oleh masyarakat Bandung. Ridwan Kamil dengan akun @ridwankamil di Twitter aktif berkampanye untuk menyosialisasikan pentingnya menyambut KAA di Bandung.

[caption id="attachment_418001" align="aligncenter" width="300" caption="Monumen di Jalan Pasteur karya Deddy Wahjudi"]

14318216871085120345
14318216871085120345
[/caption]

[caption id="attachment_417999" align="aligncenter" width="270" caption="Logo Karya Anak Bangsa"]

1431821465589687725
1431821465589687725
[/caption]

Dengan satu alasan yang sama "Cinta Bandung", Arsitek seperti Deddy Muljadi dan Ahmad Djuhara memberian sentuhannya pada berbagai bangunan yang dibangun dalam rangka memperingati KAA 2015. Andi Abdulqodir, Lulusan Desain Produk ITB ini menyumbangkan logo Asian African Carnival, Firman Mustari dan Muhammad Yahya menyumbangkan desain logo KAA 2015

Dengan tema gaya Eropa, lampu-lampu di Bandung mengalami perombakan terutama di kawasan jalan asia afrika juga beberapa aspek dipertimbangkan, pencahayaan taman dan jalan.

"Jaga Indahnya Kota Bandung"

Perhelatan KAA sudah berakhir. Banyak hal baik datang bersahutan.  Sebagai ketua panitia lokal, Kang Emil diharuskan menyulap Bandung hanya dalam waktu dua bulan saja.

Melalui tulisan di fans page Facebook Ridwan Kamil Untuk Bandung. Kang Emil sangat berterima kasih kepada warga Bandung yang memiliki kepedulian dan semangat untuk menyambut KAA dan memperbaiki Bandung bersama-sama.

Perhelatan ini memberi hikmah, tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kekompakan. Tidak ada perlindungan tanpa doa dan pertolongan Tuhan.

"Cintailah ibu pertiwi Bandung ini seperti kamu mencintai ibumu sendiri. -Kang Emil-"


Apabila ada salah kata, mohon maaf, hatur nuhun sanget

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun