Dengan jumlah pemain lebih dari 20.000, dengan setiap orang berperan satu nada, dan dipimpin oleh satu konduktor. Memainkan lagu "Indonesia Raya", "Halo halo Bandung" dan "We are The World" mengharuskan pemainnya untuk konsentrasi saat memainkan alat musik yang terbuat dari bambu (The Intangible Heritage of Humanity)
[caption id="attachment_417993" align="aligncenter" width="300" caption="Speaker buatan Anak Bangsa yang digunakan di KAA 2015"]
Sound (V8sound.com)
Selain itu, perayaan KAA kali ini menggunakan sound system karya anak bangsa. V8sound.com digunakan dalam acara KAA yang digelar di 17 lokasi dan 5 lokasi di Bandung, yaitu di Gedung Merdeka, di Hotel Savoy Homann dan Viewing di OCBC NISP, Hotel Ibis dan hotel Majestic Bandung.
Walaupun tidak secara langsung ada di sana, euforia sangat terasa ke seluruh pelosok indonesia.
"Pengalaman KAA, menambah nilai Bandung"
Kalau di Jakarta tidak terlalu banyak perubahan dekorasi kota, lain halnya di Bandung. Kota kembang ini dipercantik sedemikian rupa bahkan menerjunkan warganya untuk membuat Bandung layak dikunjungi para pemimpin dunia.
[caption id="attachment_417998" align="aligncenter" width="300" caption="Cara Kreatif, Mengajak Warga Bandung Bebersih"]
Momentum penting ini disambut antusias oleh warga pengguna sosial media. Banyaknya relawan KAA dan dipimpin oleh Kang Komar (mantan preman berhati hello kitty) untuk bebersih Kota Bandung menandakan banyaknya rakyat yang peduli dengan kotanya. Dengan kerja keras Kang Ridwan Kamil di media social untuk mengerahkan warganya untuk gotong royong bersama, sangat diapresiasi oleh masyarakat Bandung. Ridwan Kamil dengan akun @ridwankamil di Twitter aktif berkampanye untuk menyosialisasikan pentingnya menyambut KAA di Bandung.
[caption id="attachment_418001" align="aligncenter" width="300" caption="Monumen di Jalan Pasteur karya Deddy Wahjudi"]
[caption id="attachment_417999" align="aligncenter" width="270" caption="Logo Karya Anak Bangsa"]