Banyak sekali orang yang ketika mendengar ajakan Ustadz Yusuf Mansur untuk berkomunitas di VSI langsung menyambutnya dengan baik
Tetapi setelah mengetahui bahwa VSI menggunakan Skema MLM atau memperlihatkan gambar bulat-bulat yang menggunakan istilah sponsor, upline dan downline banyak yang kembali meraguknnya ?
Mengapa demikian ?
- Di Indonesia banyak sekali perusahaan yang menggunakan skema MLM yang menjanjikan kesuksesan tetapi kenyataannya malah memberatkan membernya.
- Sistem mu'amalah dalam MLMÂ dianggap merugikan satu pihak (member) dan menguntungkan pihak yang lain (perusahaan)
- MLM dianggap money game yang memakai topeng corporate sehingga pada akhirnya ketika mencapai titik jenuh hanya akan merugikan membernya, khususnya yang bergabung saat MLM itu sudah besar.
- Sitem MLM dianggap sering mengumbar janji-janji kosong yang menipu dan penuh kebohongan karena menyerahkan cara promosi dan merekrut membernya tidak sistematis sehingga setiap anggota menafsirkannya secara pribadi asal orang mau gabung dengan jaringannya,dengan tidak melihat aturan main yang seharusnya dia jalankan.
- Kebanyakan perusahaan yang menggunakan MLM adalah perusahaan asing sehingga pada akhirnya barang yang seharusnya berharga murah menjadi mahal karena setiap produknya harus membayar bea cukai yang tidak sedikit. Padahal di negara asalnya produk tersebut adalah produk murah.
- MLM dianggap memberikan kesempatan membernya untuk mendapatkan keuntungan tanpa bekerja.
- MLM dianggap memaksakan produknya yang mahal untuk dipakai oleh anggotanya padahal produk tersebut bukanlah produk pokok yang dibutuhkan setiap saat oleh anggotanya.Produk yang dibeli anggotanya pada akhirnya menjadi mubadzir jika tidak laku karena tidak dapat dipakai setiap saat oleh dirinya sendiri jika dibeli dalam skala besar.
- Sistem MLM Akad atau MOU nya tidak jelas sehingga rawan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh sistem yang dibuat oleh oknum perusahaan secara sengaja.
- Keraguan akan halal dan haramnya sistem MLM menurut ulama.
- Keraguan MLM akan membuat anggotanya sejahtera seperti yang dijanjikan.
Dan masih banyak lagi keraguan yang membuat seseorang berfikir kembali untuk bergabung dengan bisnis yang memakai sistem MLM.
Sahabat yang dicintai Allah.....saran saya untuk menjawab keraguan anda sebelum berbisnis adalah....
- Tidaklah perlu memaksakan diri dengan menjalani bisnis MLM yang hanya menyiksa perasaan anda karena tidak bisa menjawab kekhawatiran anda (apapun alasannya).
- Bisnis apapun itu tergantung niat anda dalam menjalankannya, meskipun bisnisnya bukan MLM jika niat kita penuh dengan kebusukan atau kebohongan maka pada akhirnya akan membuat susah kita juga. Jauhkanlah diri dari kebohongan apapun alasannya dalam berbisnis.
- Cobalah untuk melibatkan Allah dalam membuat keputusan anda sebelum menjalankan bisnis yang anda jalani. Istikharahlah dan segera putuskan dengan ikhlas dan tawakal. Serahkan saja hasil akhirnya kepada Allah saja.
- Jika anda ingin mengetahui mengapa kami bergabung dengan VSI silahkan baca paragraf berikutnya, jika tidak ingin membacanya karena anda tidak mau tahu tentang semua bisnis yang menggunakan MLM. Kami sangat menghargai pendapat dan keputusan anda dan tentu hal tersebut bukanlah sesuatu yang salah.....Yang salah adalah ketika anda mengatakan sesuatu tentang VSI padahal anda belum mencoba mempelajarinya atau bahkan mengenalnya saja tidak.
Bismilahirrohmaanirrohiim
Sahabatku, sebelum kami memutuskan untuk bergabung dengan komunitas VSI nya Ustadz Yusuf Mansur, banyak juga diantara kami yang berfikir bahwa semua MLM sama saja. (akal-akalan). Tetapi setelah kami mempelajarinya ternyata tidak demikian, dan akhirnya kami memutuskan untuk bergabung.
Lihatlah perbedaan MLM kebanyakan di Indonesia dan MLM yang diterapkan di VSI.
NO
MLM KEBANYAKAN
MLM DI VSI
1
Kebanyakan Perusahaan milik asing dan tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia
Milik Putra Indonesia dan dikenal baik oleh masyarakat Indonesia (Ustadz Yusuf Mansur)
2
Yang dikumpulkan adalah uang besar
Yang dikumpulkan adalah uang receh
3
Setelah gabung harus membeli produk
Setelah gabung harus menabung (deposit)
4
Produk yang dibeli akan rusak jika tidak dijual atau dipakai
Tabungan (deposit) yang disimpan tak akan hilang atau rusak jika tidak dijual atau dipakai.
5
Produk yang dibeli adalah untuk kebutuhan tambahan
Tabungan (deposit) yang disimpan adalah untuk kebutuhan pokok
6
Tutup poin dengan membeli produk yang kadang mahal tapi belum tentu bisa dipakai sendiri jika tidak laku.
Tutup poin hanya dengansekali bertransaksi pulsa meskipun hanya 5000 rupiah. Dan itu pasti dilakukan untuk kepentingan pribadi.
7
Jika anggota tidak pandai berjualan, produk tidak laku dan mubadzir
Jika anggota tidak pandai berjualan deposit bisa digunakan sendiri dan bermanfaat
8
Jika gabung anda akan beli produk, tidak gabung anda tak perlu beli produk, karena produk tidak setiap hari anda butuhkan.
Gabung atau tidak gabung dengan VSI anda akan tetap membeli pulsa, membayar listrik, membayar telpon, dll.
9
Keuntungan usaha untuk anda dan untuk perusahaan Asing yang tidak jelas peruntukannya
Uang anda untuk anda dan untuk perusahaan milik Ustadz Yusuf Mansur yangmemiliki Pondok Pesantren Daarul Qur’an yang akan menjadikan generasi muda Indonesia menjadi generasi Qur’an.
10
Jika anda merasa tertipu maka anda susah untuk melacaknya.
Jika anda merasa tertipu bukankah Ustadz bersama dengan kita di negeri tercinta ini.
Jadi jika anda bergabung dengan VSI sebenarnya anda telah menjadikan hidup anda lebih hemat dan efisien dengan mengubah kebiasaan anda yang dulunya tidak memberikan keuntungan finansia l(uang), kini malah memberikan keuntungan finasial (Uang) bagi anda meskipun nilainya sangat kecil (receh). Jika receh itu kita kumpulkan dengan semangat kebersamaan atau berjama'ah, maka tentu dengan banyaknya penduduk Indonesia ini, bukan sesuatu yang tidak mungkin itu akan membawa manfaat untuk kita semua.
Jika setelah penjelasan ini anda masih juga tidak ingin bergabung dengan VSI, harapan kami adalah anda bisa memahami mengapa kami bergabung dengan VSI. Sehingga kita bisa tetap saling menghormati satu sama karena kita tentu memiliki alasan atas keputusan yang kita ambil.
Salam Entrepreneur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H