Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Konsultan - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Balik Ungkapan "Lelaki Tidak Bercerita"

20 Januari 2025   18:52 Diperbarui: 22 Januari 2025   05:14 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Sejumlah laki-laki menulis di Dinding Rasa dalam acara Hari Menjadi Manusia, di Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/7/2024). (KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J)

Meme mengenai "Lelaki tidak bercerita" ternyata sudah dibahas di Kompas.com bulan November tahun lalu. Tetapi baru akhir-akhir ini saja, saya ngeh dengan kalimat itu. Kalimat yang mengusik dan membuat saya bertanya-tanya. Apa sih maksudnya? Koq rasanya aneh mendengar kalimat "lelaki tidak bercerita". Memangnya lelaki bukan manusia? :D

Tetapi ternyata ada juga istilah perempuan tidak bercerita. Entah apa maksudnya. Yang jelas, penerapannya dalam kalimat-kalimat yang saya baca dan dengar, tentang lelaki/perempuan tidak bercerita, kurang pas untuk mengungkapkan maksud sebenarnya. 

Terlepas daripada jenis kelamin lelaki atau perempuan, rasanya semua orang butuh bercerita. Bentuknya memang bisa bermacam-macam, mulai dari menulis, melukis, berpidato, menari, dll.

Ngobrol bersuara dua arah, juga adalah hal yang penting untuk kesehatan mental. Coba saja gak ngobrol dengan orang dalam sebulan penuh. Lihat dan rasakan sendiri hasilnya.

Ngobrol dan bercerita memang sesuatu yang berbeda. Ngobrol itu dua arah, sementara bercerita bisa saja satu arah. Memang, kadang ngobrol juga bisa menjadi satu arah ketika lawan bicara menguasai pembicaraan dari awal sampai akhir. Makanya, punya teman yang bisa diajak ngobrol dua arah itu adalah suatu keberuntungan.

Kembali kepada istilah lelaki/perempuan tidak bercerita, saya kira maksudnya ada orang-orang tertentu yang tidak mengumbar cerita, lebih suka mengusahakan situasi yang tenang tanpa membesar-besarkan masalah atau menunggu semuanya clear dulu baru mengambil kesimpulan dan diceritakan. 

Bersikap tenang dan bijaksana dalam menyikapi suatu masalah. Berani bertindak dan mengambil keputusan dengan tepat dalam situasi genting, tanpa menunggu persetujuan atau diskusi dulu dengan oran lain.

Memang mayoritas perempuan "suka" bercerita, dalam arti lebih banyak bicara, lebih detail dalam menjelaskan suatu peristiwa. Kadang yang gak penting pun diceritakan. Bahkan mungkin dibumbui dengan opini pribadi yang menggiring. Sehingga sering kali, cerita tentang hal yang sama, kemudian berhembus melalui udara, menjadi jauh dari kisah sebenarnya. 

Makanya yang mendapat tudingan sebagai biang gosip, biasanya adalah para wanita. Tetapi, sering kali wanita juga menjadi sumber informasi yang dibutuhkan. Karena cerita yang detail tadi. 

Sementara lelaki, biasanya tidak terlalu banyak bercerita, hanya menyampaikan poin-poin pentingnya saja. Tujuannya mungkin supaya suasana tetap tenang, atau mungkin menurut dia cuma itu saja yang penting. Selebihnya, tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata yang kadang bercerita terlalu banyak dan akhirnya mengungkap 'rahasia'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun