Untuk racikan teh lokal sendiri, saya menyukai teh poci yang disajikan dengan gula batu. Selain itu, teh celup premium yang dijual di kereta api dan disajikan degan gula batu, cukup pas di lidah saya. Sampai saat ini saya belum menemukan teh celup seenak itu. Untuk racikan daun teh, saya menyukai beberapa merk lokal yang beredar di pasaran. Untuk racikan teh dingin biasanya saya merendam (infuse) teh dalam botol dengan saringan teh selama beberapa jam (kurleb 7 jam) didalam kulkas. Agar rasa daun tehnya benar-benar meresap, dan baru kemudian diberi pemanis cair, misalnya madu atau gula cair. Bisa juga diberi lemon atau lime. Tetapi bahan dasarnya adalah daun teh traditional.Â
Sekali lagi, kualitas daun teh berpengaruh pada rasa. Demikian pula dengan cara meracik/menyeduh. Semoga kualitas teh Indonesia dapat terus ditingkatkan agar penjual teh seduh juga semangat berekplorasi meracik teh terbaik. Walau ditawarkan dengan cara berkeliling, kalau rasanya enak, kenapa tidak?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H