Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Sejarah Indonesia, Antara Data & Logika

2 Desember 2024   22:43 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa sejarah penting? Karena tanpa sejarah, kita tidak tahu darimana asal kita dan kemana kita harus kembali. Setiap bangsa pasti punya sejarah. Gak mungkin kan kita yang orang Indonesia mengakui sejarah bangsa lain sebagai sejarah kita?! Emang dengan begitu akan diakui sebagai bagian dari bangsa itu?!

Selain itu, bangsa yang tidak "terbuka" dengan kisah sejarah yang sebenarnya, bukan tidak mungkin akan menjerumuskan generasi selanjutnya ke dalam kesalahan yang sama yang pernah terjadi di masa lalu.

Pak Peter mencontohkan sebuah peristiwa yang pernah dialami, dimana dia mendapat kecelakaan yang membuatnya lupa ingatan beberapa saat.

Dalam keadaan seperti itu dia tidak tahu darimana asalnya, sehingga tidak bisa pulang. Demikian pula orang yang tidak tahu sejarahnya, ibarat orang yang tidak bisa "pulang" karena tidak tahu darimana asalnya.

Kisah sejarah puluhan atau ratusan tahun lalu, mungkin tidak dapat diungkap sejelas-jelasnya dengan bukti-bukti yang saat ini ada. Tetapi dapat dijabarkan secara logika.

Sebagai contoh, Peter Carey mempertanyakan fakta bahwa Pangeran Diponegoro dipenjara di bawah tanah, di Makasar.

Karena bersamaan dengan itu, beliau adalah seorang tasawuf yang menjadi panutan wong cilik. Logika-logika seperti ini sangat menarik untuk dikulik.

Dan yang jelas tidak akan didapat jika kisah sejarah itu hanya dengan menghafal tahun, peristiwa dan nama-nama pahlawan saja. Sebuah kisah, seharusnya dikisahkan dalam bentuk cerita yang enak dibaca dan dapat dipahami dengan logika yang benar.

Dari diskusi ini, muncul beberapa ide menarik. Diantaranya usulan tentang mendigitalkan data-data sejarah yang saat ini masih lebih banyak dalam bentuk hard copy, agar generasi muda dapat dengan mudah mengaksesnya. Ide lain yang muncul adalah bahwa di sekitar kita pun pasti ada kisah sejarah yang perlu dikulik. Semua orang dapat menjadi peneliti sejarah. Dan orang Indonesia tidak kalah dengan orang asing. Hal itu pun diakui oleh Pak Peter. 

Saya malah terpikir, mungkin kisah sejarah yang berasal dari masa lalu itu dapat juga untuk meramal masa depan. Meramal dalam arti semacam perkiraan/forecast berdasarkan data-data yang ada, memprediksi masa depan. 

Semoga itu semua dapat menjadi kesempatan untuk membangkitkan ketertarikan generasi muda terhadap sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun