Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Desperate Cari Kerja atau Cari Duit?

31 Oktober 2024   09:01 Diperbarui: 7 November 2024   12:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- cari kerja. (KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

Namun, apapun alasannya, sebaiknya tidak perlu mengumbar kata-kata desperate dalam rangka mencari pekerjaan. Nanti ada yang kasih kerjaaan tetapi tidak sesuai dengan skill kita, kan gak enak juga. Apalagi kalau diembel-embeli kalimat seperti: Masih untung masih ada yang mau kasih kerjaan!

Sebenarnya kalau sekadar cari duit, di zaman AI ini banyak pekerjaan yang membutuhkan bantuan kita. Misalnya membantu menyempurnakan kemampuan AI. Ada banyak pekerjaan remote yang ditawarkan secara online. Bayarannya juga bervariasi tergantung pekerjaannya. 

Namun, lumayanlah untuk sekadar mendapatkan uang. Lebih bagus lagi kalau bisa menikmati pekerjaannya. Dapat uangnya pasti bisa lebih banyak karena bekerjanya juga dengan sukacita.

Siapa bilang AI merebut pekerjaan manusia? Betul ada beberapa pekerjaan yang tidak lagi dilakukan manual oleh manusia, tetapi sebaliknya ada banyak pekerjaan yang masih membutuhkan manusia dan kebutuhannya justru meningkat saat ini. Bukan pekerjaan baru sebenarnya. Tetapi pekerjaan lama yang diperbarukan karena teknologinya makin maju.

Kalau zaman dulu, para programmer memerlukan tester untuk menguji hasil kerjanya agar menjadi sebuah aplikasi yang "tahan banting", tidak terlalu mudah mengalami error, dan dijamin sesuai dengan kebutuhan business yang sebelumnya sudah didiskusikan.

 Yang jadi tester biasanya diambil dari staff di department IT yang tidak terlalu IT. Malah lebih sering seseorang yang tidak ada background IT, tetapi diajari cara-cara melakukan testing terhadap sebuah aplikasi. 

Tester ini biasanya pekerjaannya merangkap banyak hal karena pekerjaaan testing baru ada kalau programmer sudah menyelesaikan tugasnya membuat atau melakukan perubahan terhadap sebuah aplikasi. 

Malah, sebenarmya untuk pekerjaan testing aplikasi ini, yang paling bagus adalah calon usernya sendiri. Karena mereka yang paling tahu apakah sebuah aplikasi yang akan mereka pakai benar-benar akan membantu pekerjaan mereka atau tidak.

Nah, saat ini pekerjaan itu juga dibutuhkan untuk menguji mesin AI. Namun karena AI itu basisnya data, maka ada banyak data yang dibutuhkan. Maka persiapan data adalah salah satu pekerjaan yang dapat diberikan kepada orang lain. 

Contohnya menterjemahkan sesuatu dari bahasa Inggris ke Bahasa Batak. Maka skill yang diperlukan adalah seseorang yang mengerti bahasa Inggris sekaligus bahasa Batak. Orang itu dapat membantu proyek AI dalam persiapan data dan juga testing yang akan dipakai mesin AI yang nantinya bertugas menjadi penterjemah.

Istilah testing itu mengalami perubahan, yang menurut saya maksudnya tetap sama. Perubahan bahasanya menjadi mentraining atau melatih atau mengajari mesin AI tentang sesuatu yang seharusnya begini dan begitu, namun belum dilakukan dengan baik oleh mesin AI walau sudah diperintahkan melalui coding-coding yang dituliskan para programmer atau ahli terkait lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun