Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bukan Smartphone Biang Masalahnya, tetapi Internet

16 Agustus 2024   00:28 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:42 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.tecfuturenow.com

Lantas apakah dampak teknologi yang secara langsung berhubungan dengan smartphone dengan koneksi Internetnya selalu merugikan? Tentu tidak!

Teknologi smartphone yang menawarkan kepraktisan dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dengan adanya smartphone kita tidak perlu lagi ngotot tawar menawar dengan tukang ojeg, pake aksi pura-pura gak butuh pula, padahal butuh. 

Karena sudah ada aplikasi semacam Gojek, Grab, dan teman-temannya yang memungkinkan tinggal pesan, harga tidak ada tawar menawar, bayar bisa online, layanan datang tepat waktu dan selalu siap siaga karena drivernya juga semua terhubung ke aplikasi.

Belanja kebutuhan hari-hari pun jadi mudah. Apalagi bagi para wanita karir yang sibuk tak menentu dengan aktivitas kantorannya. 

Hanya saja perlu kontrol diri untuk tidak menghabiskan waktu terlalu lama browsing sana-sini mencari harga termurah padahal bedanya cuma beberapa rupiah. 

Bayangkan saja kita berbelanja di toko langganan yang itu-itu lagi dan gak perlu membanding-bandingkan harga dengan toko lain karena pastinya jadi buang waktu. 

Demikian pula di dunia online, ada baiknya kita berlangganan dengan toko yang itu-itu lagi dan tidak perlu browsing yang lain.

Sebaiknya pelajari perintah-perintah google searching untuk mendapatkan informasi yang paling tepat ketika memerlukannya. 

Jadi, karena "banjir informasi" akibat pencarian informasi yang kurang detail juga dapat membuat kita tergoda melihat-lihat artikel lainnya yang tidak berhubungan dengan apa yang kita cari.

Kembali ke buku bacaan dalam bentuk fisik berupa buku kertas, saya kira juga dapat membantu mengurangi "screen time". Selain tidak tergoda untuk melihat-lihat bacaan lain, informasi dari buku lebih dapat dipercaya. 

Tentunya dengan memilih pengarang yang kompeten. Dengan kemudahan mengakses berbagai informasi, tanpa dasar pengetahuan yang cukup, dapat mengarahkan ke informasi yang tidak valid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun