Hidup tanpa smartphone?! Emang bisa? Bisa aja kalau emang niat.
Bukan smartphone yang jadi masalah, tapi Internet! Smartphone tanpa koneksi Internet bukan lagi smartphone tapi hanya telepon genggam biasa, yang lebih kita kenal dengan sebutan HP (Hand Phone).Â
Bayangkan smartphone tanpa Internet! Bukankah itu hanya hanya akan menjadi sebuah telepon selular jaman dulu yang fungsinya hanya untuk bertelepon, saling berkirim pesan melalui SMS (short message service), membuat catatan pada notes, sebagai alarm, sebagai penunjuk waktu (jam, kalender). Untuk menyetel pengingat sesuatu (reminder) dan untuk bermain game yang tidak memerlukan Internet.
Mungkin pemandangan orang-orang yang kemana-mana setiap saat memegang HP (hand phone) tidak akan ada lagi. Ketinggalan HP tidak akan menjadi masalah jika tidak ada Internet.
Tetapi bagaimana dengan program pembayaran dengan QRIS jika tidak ada Smartphone dengan koneksi Internetnya? Bagaimana dengan para UMKM yang berjualan di marketplace? Ternyata ada dampak yang "merugikan" jika tidak ada smartphone dengan koneksi Internet.
Smartphone dan koneksi Internet dapat menjadi sumber masalah tetapi juga dapat menjadi penyelesaian masalah. Tergantung bagaimana kita mengontrol diri dalam penggunaannya.
Salah siapa? Bukan 100% salah smartphonenya, tapi ada juga salah Internetnya. Apalagi, teknologi saat ini memungkinkan smartphone "menggoda" kita setiap saat dalam berbagai kesempatan.Â
Sebagai contoh, sekali kita melihat-lihat suatu barang, sekalipun cuma lihat-lihat sekedar mengisi waktu, maka selanjutnya apapun aplikasi yang kita  buka, gambar barang itu akan muncul di mana-mana seolah menggoda.Â
Masih mending kalau yang muncul iklan barang..lha kalau iklan pinjol...pas lagi cekak pula...sekali tergoda, selanjutnya banyak tawaran dengan berbagai metoda, entah itu iklan yang tiba-tiba nongol ketika buka email seperti gmail dan yahoo. Entah itu tiba-tiba ada yang telepon menawarkan pinjaman uang..dst.
Benarkah salah Internet? Bisa jadi! Karena memudahkan seseorang jatuh ke dalam "dosa"
Tetapi juga bukan 100% kesalahan Internet. Salah orangnya tidak dapat mengontrol diri.