Selain biaya yang disebutkan tidak murah, secara logika permasalahannya belum terlihat akan dapat diselesaikan. Solusi pertama, mencari sumber masalah menggunakan kamera, artinya belum termasuk penyelesaiannya. Solusi kedua, yaitu membuat septik tank baru, tetapi belum tentu juga permasalahannya ada pada septik tanknya.
Dengan semua pertimbangan itu, maka kami katakan, "Akan kami pikirkan dulu". Dan kami minta garansi kembali uang seperti yang dijanjikan.
Orang tersebut terkaget-kaget dan mengatakan bahwa kami adalah orang pertama yang meminta uang kembali. Bah...bukankah itu sesuai perjanjian. Garansi uang kembali jika permasalahan masalah kembali muncul dalam waktu dua minggu.
Menurut orang itu, jika masalah tidak selesai biasanya dikerjakan ulang, jadi uangnya tidak dikembalikan. Padahal dia sendiri yang menawarkan solusi-solusi lain karena solusi awal tidak menyelesaikan masalah. Jadi buat apa dikerjakan ulang jika sudah tahu tidak akan menyelesaikan masalah. Berhubung untuk solusi lain yang ditawarkan biayanya juga terlalu mahal, tentu kami juga harus mengatur ulang budget.
Akhirnya dengan beberapa bukti screen shot janji yang tertulis di web dan chat yang menjamin pengembalian uang, orang itu mengembalikan uang walau dengan sedikit omelan.
Bagaimana bisa menjanjikan sesuatu untuk hal yang belum diketahui penyebabnya? Ibarat dukun penyembuh segala penyakit, tanpa melakukan pemeriksaan berani meng-klaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit?
Saya rasa para pelaku bisnis seperti ini harus memperhitungkan kemungkinan masalah tidak teratasi dengan solusi yang mereka tawarkan daripada sekedar beriklan "ahli wc mampet garansi uang kembali".
Bagaimana pun profesionalisme dalam berbisnis, apa pun bisnisnya, jauh lebih baik daripada sekedar berharap pengertian setelah hasil pekerjaan yang tidak sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H