Punya caffee dengan teknologi tinggi, pake aplikasi, tapi server aplikasinya makan duit? Beli aplikasinya mahal, butuh pemeliharaan tiap bulan, mesti beli sekalian komputer untuk servernya pula. Jatuhnya gak mahal sih, cuma untuk punya caffee seperti itu perlu modal cukup gede. Padahal belum tentu usaha caffee nya lancar. Aplagi kalau baru merintis.
Tenang, sekarang ada layanan serverless berbasia cloud. Gak perlu beli mesin komputer untuk server penyimpan datanya. Paling sediakan mesin kasir sekalian monitornya untuk melihat orderan masuk.
Apa sih itu komputer server?
Komputer server adalah sebuah mesin komputer yang didekasikan sebagai server (pusat komputer) dimana komputer-komputer lain yang dinamakan client saling terhubung melalui server ini.
Server ini juga sekaligus dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan aplikasi. Jadi kalau kamu punya caffee yang menggunakan aplikasi komputer, aplikasi dan database disimpan di dalam server itu. Data dan aplikasi bisa dipanggil melalui komputer client, misalnya mesin kasir.
Nah, dengan adanya teknologi serverless ini, Â kamu tidak perlu lagi mendedikasikan sebuah komputer menjadi server dan tidak perlu pusing dengan apa dan bagaimana servernya. Di belakang layar, secara fisik masih menggunakan server, tetapi urusan server itu bukan lagi urusan kita. Layanan ini disediakan menggunakan teknologi cloud, dimana urusan server menjadi tanggung jawab penyedia layanan serverless. Pengguna hanya membayar sesuai pemakaian saja. Bukan seperti cara traditional dimana sebuah komputer harus ada dan menjadi tanggung jawab kita, atau server cloud yang masalah servernya tetap kita yang urus, sehingga sedikit banyak tetap memerlukan keahlian IT.
Dengan teknologi serverless ini, kita bisa saja hanya membuat aplikasi dan menyimpannya di cloud  atau menggunakan aplikasi yang disediakan (jika ada), dan membayar sesuai penggunaan saja. Istilahnya "Pay as you go". Jika toko tutup di hari Minggu, maka tidak akan ada biaya yang ditagihkan untuk hari itu.
Dengan begitu biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Â Serverless cloud ini dapat langsung diakses via Internet, makanya memungkinkan untuk menerima orderan via aplikasi online, baik orderan jarak jauh maupun orderan di tempat.
Aplikasi orderannya juga dapat dibuat real time. Real time dalam arti, begitu orderan diterima, langsung masuk antrian untuk diproses. Jadi pembeli bisa tahu nomor antriannya, berapa nomor lagi gilirannya, berapa menit lagi kira-kira waktu tunggunya.
Dari pihak caffee, jika sudah cukup berpengalaman, tentu dapat menghitung jumlah cup yang dapat dijual dengan ketersediaan bahan-bahan, sekaligus menghitung waktu pengerjaan. Semua itu dapat diterjemahkan kedalam aplikasi.
Teknologi ini mungkin sudah dipakai oleh caffee jaman Internet yang menerima orderan online. Namun teknologinya dapat lebih ditingkatkan lagi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, dengan biaya terjangkau oleh UMKM.
Teknologi ini juga dapat dimanfaatkan oleh restoran, toko, dll.
Umumnya, saat ini sistem antrian di Indonesia kebanyakan masih menggunakan queing system (sistem antrian otomatis) yang benar-benar berfungsi hanya sebagai sistem antrian customer atau sama sekali tidak menggunakan sistem antrian. Dengan teknologi cloud, sistem antrian ini dapat sekalian dilakukan oleh aplikasi. Untuk caffee kecil, hanya perlu monitor untuk menampilkan jumlah antrian, waktu tunggu, dan jumlah cup yang masih tersedia.
Pernah antri sesuatu, eh tiba-tiba harus bubar jalan karena barang yang hendak dibeli ternyata sudah habis? Padahal antrinya sudah cukup lama. Kecewakah?
Dengan aplikasi yang memadai dan entry data yang benar terkait ketersediaan barang, hal seperti itu bisa dihindari. Setidaknya tidak perlu membuang waktu orang lain. Bukankah ada peribahasa, time is money?
Dengan perkembangan teknologi, segala sesuatu bisa dipercanggih dengan biaya yang makin lama makin terjangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H