Sebagai contoh, dulu di suatu masa, di tempat saya bekerja ada  salah satu karyawan yang memiliki masalah insomnia, yang  pasti ada hubungannya dengan kejiwaan.Â
Pihak perusahaan tahu dengan hal itu tetapi tidak mempermasalahkan. Karyawan ini lebih sering datang siang menjelang sore, karena di pagi hari dia masih tidur. Jam tidurnya berbeda dari kebanyakan orang lain. Maka jam kerja  nine to six atau eight to five tidak berlaku buat dia. Dia bebas datang siang hari dan bekerja sampai larut malam.Â
Kenyataannya karyawan ini otaknya sangat encer alias pintar dan tidak pelit berbagi ilmu serta mau membantu koleganya yang mengalami kesulitan. Permasalahannya hanya ketika keahliannya dibutuhkan di pagi hari (jam normal kerja) atau ada meeting yang harus diikuti olehnya.Â
Untuk itu, sebisa mungkin kami semua berusaha supaya waktunya di siang hari saat dia bisa hadir dengan konsentrasi penuh. Â Jadi, sebenarnya tidak ada masalah untuk setiap kekurangan seseorang, jika dapat saling bertoleransi.
Bagaimana Seseorang Menghabiskan Waktu Senggangnya
Apakah dia tipe orang rumahan, yang suka bersosialisasi, atau yang aktif berorganisasi?Â
Mungkin itu semua ada hubungannya dengan posisi yang dilamar atau ditawarkan. Bukankah ada posisi-posisi tertentu yang memerlukan kemampuan bersosialisasi  dengan berbagai jenis orang?
Apakah Memiliki Pekerjaan Sampingan?
Beberapa kelompok orang mengklaim pekerjaan-pekerjaan MLM tidak membutuhkan waktu dan modal. Kenyataannya?Â
Jelas semua pekerjaan membutuhkan waktu. Kecuali semua step-stepnya sudah dilakukan oleh mesin dan orang yang menjalankan bisnisnya hanya perlu invest uang dan menunggu hasilnya. Tentu pekerjaan sampingan ini harus dipastikan tidak akan mengganggu pekerjaan utama.Â
Calon pekerja yang diketahui memiliki usaha sampingan, perlu ditelusuri usaha sampingannya apa. Jangan sampai antara karyawan dan perusahaan menjadi pesaing. Seperti kasus suami istri yang sama-sama bekerja di bidang marketing.Â