Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bersahabat Tidak Selalu Harus Bersama

5 Agustus 2023   21:15 Diperbarui: 6 Agustus 2023   13:01 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya kabar yang dimaksud adalah kabar-kabar yang benar, bukan yang hoax. Misalkan mengenai kenaikan uang kost yang cukup tinggi dan sepihak dan tidak sebanding dengan fasilitas kost, maka orang ini dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi penghuni kost lain untuk mau rapat bersama menyampaikan aspirasi kepada pemilik kost. 

Orang ini juga berguna untuk "mengendus" sesuatu yang tidak beres di kost atau di antara para penghuni kost. Meskipun hasil dia "mengendus" bau busuk tetap harus divalidasi dulu.

Jadi menurut saya, semua orang punya kelebihan dan kejelekannya masing-masing. Namun kejelekan juga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang benar. Walau tidak semua orang dapat menjadi sahabat kita, setidaknya kita perlu berteman dengan banyak orang dan bersosialisasi seperlunya dengan lingkungan sekitar kita.

Kembali ke topik, seorang sahabat tidak selalu harus sepaket ke mana-mana selalu bersama. Tetapi seorang sahabat yang baik, akan memberi ruang untuk kehidupan pribadi kita, entah itu untuk pertemanan di kelompok lain, entah itu untuk pilihan hidup yang berbeda. 

Saya termasuk orang yang harus selalu perlu update pengetahuan dan skill, maka saya memiliki banyak organisasi dan kegiatan yang saya ikuti. Sementara sahabat saya tidak tertarik dengan hal yang sama. 

Saya juga termasuk orang yang senang berkelana dan berani mencoba hal-hal baru, sementara sahabat saya adalah orang yang puas dengan kehidupan yang sudah dimiliku yang nampaknya pasti-pasti saja tetapi statis. 

Maka kami menjalani kehidupan masing-masing, namun tetap bersahabat. Sesekali kami bertemu hanya sekadar untuk ngobrol ngalor ngidul, bertukar cerita. Tidak ada masalah. Bahkan sempat bertahun-tahun tinggal berjauhan sehingga tidak dapat saling bertemu. 

Namun kami tetap saling tahu kabar masing-masing, tetap saling menjadikan satu sama lain sebagai tempat bercerita mengenai berbagai hal, termasuk pergumulan hidup yang tidak selalu mudah. Hal yang tidak bisa dilakukan dengan orang lain yang bukan sahabat, meski orang itu adalah teman yang setiap hari bertemu. 

Seorang sahabat, meskipun bertahun-tahun tak bertemu, bahkan mungkin tidak terlalu intens berkomunikasi karena kesibukan, akan tetap menyambut kita dengan hangat saat kita datang lagi dalam kehidupannya. 

Obrolan pun tetap nyambung. Karena walau putus komunikasi, tetapi jalinan hati tidak putus. Menurut saya, itulah persahabatan sejati. Sahabat selamanya. 

Selamat Hari Persahabatan International!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun